Technologue.id, Malang – Bisnis rintisan berbasis teknologi dan internet atau startup di Indonesia bermunculan bak jamur di musim hujan beberapa waktu terakhir. Tentu saja hal ini adalah fenomena yang positif, terlebih dukungan dari beragam stakeholder termasuk pemerintah juga kian nyata. Silicon Valley pun dijadikan banyak pendiri dan penggerak startup sebagai kiblat pertumbuhan startup-nya. Wajar, di daerah yang terletak di California, Amerika Serikat, itu, berdiri perusahaan sekelas Apple, Google, Facebook, dan lain-lain. Namun faktanya, tipikal startup di Indonesia masih kurang beragam dibandingkan inovasi yang ada di Silicon Valley sana. Insight ini dilontarkan oleh Faza Abadi, CEO Olride, di talkshow "Inovasi Atau Mati: Kupas Tuntas Cara Membangun Startup Ala Silicon Valley", Minggu (18/06/17) sore di Ngalup Coworking Space, Malang. "Di luar negeri startup tidak mengikuti tren," tandas Alumnus Universitas Brawijaya tersebut. "Startup di sana lebih menyasar sektor bioteknologi, machine learning, dan artificial intelligence." Sebaliknya di sini, kebanyakan startup yang muncul seakan ikut-ikutan. Saat e-commerce sedang naik daun, tak sedikit yang akhirnya terjun ke sektor tersebut. Ketika Go-Jek populer, duplikasinya pun bermunculan. [caption id="attachment_18376" align="alignnone" width="673"] Faza Abadi (kiri) dan Audrey Maximillian (tengah) saat berdiskusi dengan peserta talkshow "Inovasi Atau Mati" di Ngalup Coworking Space (Technologue.id / Ulwan Fakhri)[/caption] Dari pengamatan Faza saat mengikuti lomba startup level internasional di Silicon Valley beberapa waktu lalu, para kompetitornya sangat variatif. Juara pertama lomba itu, misalnya, mencoba memanfaatkan teknologi untuk mengatasi salah satu penyakit terganas di dunia, kanker. Pun dengan juara kedua dan ketiganya, yang menciptakan alat semacam korset digital untuk ibu hamil dan sistem untuk menyembuhkan pasien autisme. Faza yang mencoba mengharumkan nama bangsa lewat Olride memang belum bisa membawa pulang piala di ajang itu. Akan tetapi, setidaknya ia telah membawa pengalaman dan bekal penting untuk mendewasakan Olride. Olride sendiri berkomitmen untuk menjembatani para pemilik motor dengan bengkel. Beragam urusan dari booking slot untuk servis hingga konsultasi soal motor coba di-cover oleh startup yang di-launching pada 17 Agustus 2016 tersebut. Kendati usianya belum setahun, Olride kini sudah merambah 30 kota dan menggandeng lebih dari 200 bengkel. Baca juga: Bikin Startup Ala Silicon Valley, Bagaimana Caranya? Taksi Online Itu “Masa Lalu”, Pesan Helikopter Online Dong! Tekan Stres dan Angka Bunuh Diri, Riliv Hadirkan Solusi
Contact Information
Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260
We're Available 24/ 7. Call Now.
SHARE:
SHARE: