Technologue.id, Jakarta - Dewan Perlindungan Data Eropa (EDPB) memberikan keprihatinan atas chatbot, ChatGPT OpenAI. Dewan menyatakan bahwa langkah-langkah yang diambil untuk memastikan transparansi tidak cukup mematuhi prinsip-prinsip akurasi data.
Dalam laporan yang dirilis pada Jumat, 24 Mei 2024 lalu, gugus tugas EDPB menekankan bahwa upaya untuk mencegah salah tafsir terhadap keluaran ChatGPT bermanfaat, mereka masih perlu mengatasi kekhawatiran mengenai keakuratan data sepenuhnya.
Baca Juga:
Versi Gratis ChatGPT Dapat Upgrade Besar, Chatbot Lebih Komunikatif
Gugus tugas ini dibentuk oleh pengawas privasi nasional Eropa menyusul kekhawatiran yang diajukan oleh pihak berwenang di Italia mengenai penggunaan ChatGPT. Meskipun investigasi yang dilakukan oleh regulator nasional masih berlangsung, gambaran komprehensif mengenai hasilnya belum dapat diberikan.
Seperti diketahui, akurasi data merupakan prinsip dasar peraturan perlindungan data di UE. Laporan ini menyoroti sifat probabilistik dari sistem ChatGPT, yang dapat menghasilkan keluaran yang bias atau salah.
Lebih lanjut, laporan tersebut memperingatkan bahwa pengguna mungkin menganggap keluaran ChatGPT akurat secara faktual, terlepas dari keakuratan sebenarnya, sehingga menimbulkan potensi risiko, terutama terkait informasi tentang individu.
Laporan gugus tugas EDPB akan memandu otoritas perlindungan data (DPA) negara-negara anggota saat mereka menyelidiki kepatuhan OpenAI terhadap persyaratan Peraturan Perlindungan Data Umum ( GDPR ) Uni Eropa. Aspek investigasi meliputi keabsahan pengumpulan data pelatihan untuk ChatGPT, transparansi, dan keakuratan data.
Menurut Reuters, laporan tersebut memperjelas bahwa ChatGPT tidak memenuhi standar akurasi data yang diperlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan data UE. Selain itu, pendekatan terhadap pelatihan model dapat menghasilkan keluaran yang bias atau dibuat-buat dan bahwa keakuratan data adalah salah satu prinsip panduan aturan GDPR.
Baca Juga:
OpenAI Akan Gunakan Posting-an Reddit untuk Melatih ChatGPT
Pada bulan April 2023, Italia melarang penggunaan ChatGPT karena masalah privasi tetapi kembali menyediakannya setelah OpenAI menyatakan bahwa mereka memenuhi tuntutan otoritas perlindungan data negara tersebut.
Italia menjadi negara Barat pertama yang melarang chatbot setelah otoritas perlindungan data negara tersebut mengumumkan penyelidikan atas dugaan pelanggaran aturan privasi GDPR dan praktik verifikasi usia oleh ChatGPT.