Technologue.id, Jakarta - Ketergantungan obat-obat terlarang yang dialami oleh Elon Musk membuat para eksekutif dan anggota direksi dari beberapa perusahaannya khawatir akan membawa dampak buruk terhadap bisnis.
Keluhan para direksi ini dilaporkan oleh Wall Street Journal, setelah mendapat bocoran dari sumber yang akrab dengan miliarder tersebut. Dia mengatakan bahwa Elon Musk masih mengonsumsi ketamin.
Selain ketamin, Elon Musk juga memiliki kecanduan terhadap beberapa jenis narkoba diantaranya LSD, kokain, hingga ekstasi.
Baca Juga:
Gara-gara Elon Musk, Nilai Twitter Turun Hingga 70%
Laporan Business Insider menceritakan kejadian baru-baru ini, ketika Musk terlambat 1 jam menghadiri rapat SpaceX. Musk muncul ke kantor dalam keadaan 'melayang'.
Saat tiba, Musk bicara tidak jelas selama 15 menit. Akhirnya, Presiden Gwyne Shotwell terpaksa mengambil alih pertemuan penting dengan karyawan tersebut.
Insiden tersebut membuat jajaran eksekutif mencurigai Musk sedang dalam pengaruh obat terlarang.
Di sisi lain, Pengacara Musk, Alex Spiro, mengatakan laporan The Journal tak akurat meski sudah dikonfirmasi ke beberapa orang yang hadir dalam rapat.
Laporan sebelumnya menyebut Musk selama ini menggunakan ketamin untuk perawatan depresi yang ia alami. Namun, penggunaan obat terlarang itu membuat dewan direksi khawatir.
Selanjutnya, dalam podcast Joe Rogan, Musk hadir setengah sadar setelah ketahuan mengisap ganja. Setelah episode itu tayang, NASA meminta SpaceX membuat perjanjian tertulis bahwa perusahaan akan mematuhi aturan federal dalam penggunaan narkoba di tempat kerja.
Baca Juga:
Hyperloop One yang Digaungkan Elon Musk Gulung Tikar, Ini Alasannya
SpaceX juga diminta membayar US$ 5 juta untuk memberikan pelatihan ke para karyawan SpaceX, menurut laporan The Journal.
Menurut sumber dalam, SpaceX juga mulai ketat mengawasi obat terlarang di perusahaan. Salah satunya dengan membawa anjing pelacak.
Penggunaan narkoba Musk dikatakan juga membuat mantan Direktur Tesla, Linda Johnson Rice, frustasi. Bahkan, itu menjadi alasan Rice tak mengajukan diri kembali sebagai direktur dalam pemilihan di perusahaan.
Sebagai informasi, Elon Musk membawahi enam perusahaan teknologi populer seperti Tesla, SpaceX dan X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter; usaha terowongan The Boring Co.; pengembang implan otak Neuralink; dan startup kecerdasan buatan xAI.