Technologue.id, Jakarta - Pengembang game asal Jepang, Tose yang membantu Square Enix mengerjakan proyek game mengalami kerugian finansial USD2,28 juta atau sekitar Rp37 miliar. Kerugian ini lantaran beberapa proyek game yang sedang dibuat dibatalkan.
Studio pengembang yang terlibat dalam game Paper Mario dan Crisis Core versi Switch, melaporkan kerugian selama sembilan bulan dalam laporan pendapatan Q3 (dari 1 September 2023 hingga 31 Mei 2024). Ini terjadi karena klien membatalkan proyek dengan alasan "perubahan kebijakan" dan "faktor lain".
Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri video game, begitu pula yang dialami pengembang Jepang Tose, dikutip dari Nintendolife.
Baca Juga:
Bos Nintendo: Bikin Game Akan Makan Waktu Lebih Lama
Tose bukan hanya "salah satu perusahaan game outsourcing terbesar di Jepang" tetapi juga disebut sebagai "pengembang hantu" dan tidak selalu dikreditkan dalam proyek. Namun, hal ini telah berubah selama bertahun-tahun dengan situs resminya mencantumkan pilihan proyek yang telah dibantunya (sejak generasi Game Boy).
Meskipun proyek-proyek tertentu telah hilang dan tidak dapat dikembalikan, perusahaan berharap pulih dengan game yang masih dalam pengembangan aktif.
Informasi ini mengikuti Square Enix yang membatalkan beberapa proyek yang belum diumumkan pada Mei 2024. Tose juga mengembangkan The Legendary Starfy dan membantu dengan game seperti Dragon Quest Monsters: The Dark Prince, WarioWare: Move It!, Splatoon 2, dan Final Fantasy Pixel Remaster.