Technologue.id, Jakarta - Hacker Bjorka kembali menjadi perbincangan publik setelah beberapa bulan menghilang. Nama Bjorka kini menjadi topik perbincangan di media twitter nomor satu di Indonesia.
Dari pantauan Technologue.id hingga pukul 19.16 WIB, lebih dari 6 ribu cuitan dengan nama Bjorka menghiasi timeline media sosial Twitter.
Topik Bjorka kembali menguasai bahan pembicaraan dunia maya setelah diketahui menjual database berisi 44 juta data pengguna aplikasi MyPertamina.
Baca Juga:
Bjorka Berulah Lagi, Jual 44 Juta Data Pengguna MyPertamina
Warganet ada yang menyayangkan respon pemerintah yang dinilai lamban menangani kasus peretasan ini. Padahal aksi peretasan yang menyerang institusi pemerintah sudah berulang terjadi. Ditambah lagi, anggaran untuk sistem keamanan siber sudah ditingkatkan.
"Pemerintah hanya membentuk UU untuk menindak, sedangkan untuk mencegah pemerintah tidak membuat sistem yg baik. jadi, kayak maling dibiarin masuk ke rumah dan nyuri sedangkan tuan rumah cuma bisa diem karena tahu bakal ditangani," tulis @MariBroTweet
"UU baru itu gak menjamin data pribadi gak bocor pula 😮💨. Padahal yg penting infrastruktur data security klo gini jadinya gabisa dibilang kelalaian hadeh," kata @kombunese
"Lohh ehh lohh ehh lohh kemarin anggaran naik buat security karena Bjorka terus ngilang. Ini Bjorka comeback bobol lagi. Btw anggaran kemarin kurang kah?? Mueheheheee," celoteh @adinathaeddo
Baca Juga:
Ketika Pimpinan KPK Minta Doa agar Datanya Tak Diretas Hacker Bjorka
"Mungkin servernya pake yg ecek ecek jadi keamanannya gampang buat di bobol. Cari murah yg penting bisa nyimpen dan bisa diakses kayaknya. Atau nggak IT nya ada yg senang copy data. Dan kemungkinan juga kongkingkong biar ada anggaran buat keamanan data lagi yg lebih," sahut @sdqsnts
"Si bjorka ini susah banget ketangkap ya,atau emang cyber kita bobrok ?," tanya @NandaYlstrd
"Ini lama-lama kalo bjorka bisa akses semua data penduduk Indonesia dari segala macem plaform, mungkin bisa jadi alternatif datanya buat sensus penduduk. Partai/KPU bisa pakai data ini buat pemilu 2024 👍(btw ini sarkas ya, takutnya ga nangkep…," tandas @okidiko
Kelihaian Bjorka membobol sistem keamanan aplikasi MyPertamina mengungkap puluhan juta data sensitif pengguna antara lain nama lengkap, NIK, NPWP, no ponsel, email, data penghasilan, dan sebagainya.
Dalam unggahan di forum peretas, diketahui data-data pengguna tersebut disimpan dalam file berukuran 30GB.
File itu pun dijual dengan harga US$25.000 atau sekitar Rp392 juta.