Technologue.id, Jakarta - Operator seluler Amerika Serikat, T-Mobile melaporkan bahwa perusahaannya kembali mengalami kebobolan data. Kali ini sebanyak 37 juta pelanggan berhasil diakses data pribadinya oleh oknum peretas.
Pada kasus terbaru ini, data pribadi pelanggan T-Mobile yang dicuri mencakup nama, alamat penagihan, e-mail, nomor telepon, tanggal lahir, nomor akun T-Mobile, dan sejumlah info fitur paket yang digunakan. Pencurian data ini diketahui telah terjadi sejak 25 November 2022 lalu.
Baca Juga:
Data Karyawan The Guardian Bocor, Rincian Gaji Terekspos
Dalam pengajuan laporan US Securities and Exchange Commission (SEC), pihak T-Mobile menyampaikan bahwa timnya telah mendeteksi adanya aksi mencuri data ini sejak 5 Januari lalu. Kendati demikian, para peretass tidak membahayakan sistem apa pun dari perusahaan.
T-Mobile pertama kali mengalami kebobolan data pada tahun 2018 dan ini adalah yang kedelapan kalinya.
Baca Juga:
Kasus Kebocoran Data Publik Indonesia 2022
Sebelumnya, di tahun 2022, kelompok hacker profesional Lapsus$ berhasil mencuri data T-Mobile hingga dapat masuk ke sistem internal perusahaan. Lapsus$ mengambil alih nomor telepon korban dan memanfaatkannya untuk mengatur ulang dan mengakses akun sensitif target seperti e-mail dan akun uang kripto.