Technologue.id, Jakarta - Data nasabah Bank Jatim bocor dan dijual di forum hacker, Raid Forums. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 378GB berisi 259 database.
Adalah Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha yang menemukannya. Dikatakan bahwa data dijual oleh akun bl4ckt0r seharga US$ 250.000 atau sekitar Rp 3,5 miliar.
"Ini termasuk data sensitif seperti data nasabah, data karyawan, data keuangan pribadi, dan masih banyak lagi," ungkap Pratama dalam keterangannya, Jumat (22/10/2021).
Pratama menilai, perlu melakukan forensik digital untuk mengetahui celah keamanan yang digunakan untuk bisa menjebol database tersebut.
Baca Juga:
Peningkatan Aplikasi Seluler Picu Kebocoran Data
"Tentu ini menjadi perhatian serius pemerintah. Apakah dari sisi SQL (Structured Query Language) sehingga diekspos SQL Injection atau ada celah keamanan lain," katanya.
Pratama menjelaskan, sebaiknya penguatan sistem dan SDM perlu ditingkatkan, adopsi teknologi utamanya untuk pengamanan data juga perlu dilakukan.
Indonesia sendiri masih dianggap rawan peretasan karena memang kesadaran keamanan siber masih rendah.
"Yang terpenting dibutuhkan UU PDP yang isinya tegas dan ketat seperti di Eropa. Ini menjadi faktor utama, banyak peretasan besar di Tanah Air yang menyasar pencurian data pribadi," pungkasnya.
Baca Juga:
Data KPAI Bocor, Retas Layanan Pengaduan Online
Perlu diketahui, belakangan ini bukan hanya data nasabah Bank Jatim saja yang bocor dan dijual di forum hacker, tapi data pengaduan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga.
Informasi kebocoran data KPAI ini diunggah oleh cuitan netizen di Twitter baru-baru ini. Tangkapan layar yang beredar menunjukkan data tersebut dijual dengan nama “Leaked Database KPAI” oleh C77 pada 13 Oktober 2021.
Sejumlah informasi pribadi disebarkan di dalamnya. Databasenya memiliki detail lengkap tentang identitas pelapor seperti nama, nomor identitas, kewarganegaraan, telepon, hp, agama, pekerjaan, pendidikan, alamat, email, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, provinsi, kota, usia, serta tanggal pelaporan.