Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Cybercrime Masih Menjadi Masalah Serius, Berikut Tips Menghindarinya
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Maraknya cybercrime atau kejahatan siber dalam bentuk penipuan masih menjadi permasalahan serius. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat terdapat sebanyak 486.000 laporan dari tahun 2017 hingga 2022.

Terdapat berbagai jenis penipuan siber yang marak terjadi, diantaranya malware, phishing, smishing.

Agar tidak mengalami kejahatan siber tersebut, berikut cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi risiko-risiko tersebut.

Baca Juga:
Begini Tips Menghadapi Kejahatan AI (Artificial Intelligence)

Hindari klik kiriman file dengan tautan ".APK'
File dengan tautan .APK ini biasanya dikirim melalui aplikasi chat, kata .APK dalam file tersebut bisa jadi merupakan tanda bahaya dari penipuan siber terutama jika dikirim oleh pengirim yang tidak dikenal. Jika file .APK tersebut dibuka dan ternyata mengandung malware, penipu akan mendapatkan akses ke ponsel atau perangkat dan kemudian data pribadi Anda dapat dicuri.

Hati-hati dalam memberikan informasi di media sosual
Bagi yang aktif di media sosial, penting untuk lebih bijak dan hati-hati dalam membagikan informasi di akun Anda. Jangan pernah memberi informasi atau data pribadi seperti KTP, SIM, paspor, tanggal lahir, hingga alamat rumah dan nomor telepon di forum publik mana pun. Tidak terkecuali pada kontes berhadiah yang marak dilakukan. Meski banyak yang sah namun tidak sedikit juga yang merupakan penipuan terselubung.

Ganti kata sandi secara berkala
Langkah ini dapat dikatakan sebagai langkah sederhana, dengan melakukan ini Anda dapat memastikan bahwa data pribadi dan informasi yang disimpan dalam akun Anda aman. Usahakan juga penggunaan kata sandi yang berbeda di setiap akun, hal ini akan memberi lapisan keamanan tambahan dan membuat lebih sulit bagi peretas. Selain itu gunakan juga kombinasi unik, seperti angka, simbol, huruf kapital dan kecil, selain itu hindari menggunakan informasi seperti nama, ulang tahun, atau alamat email yang mudah diakses publik.

Baca Juga:
Dampak Buruk Penggunaan Teknologi AI Deepfake dan Cara Mengenalinya

Waspada saat scan QRIS di tempat umum
Transaksi menggunakan QRIS sekarang ini marak dilalkukan, hal itu juga menjadi sasaran para penjahat siber. Untuk menghindarinya, Anda dapat melakukan hal seperti perhatikan nama merchant yang ditampilkan, pastikan kode QRIS nama merchant sudah sesuai, cermati dan perhatikan fisik poster kode QRIS tempat Anda bertransaksi.

Aktifkan two factor authentication (2FA)
Hal ini dapat menggunakan kombinasi 2 faktor yang merupakan gabungan dari sesuatu yang kami ketahui seperti kata sandi atau PIN, sesuatu yang Anda miliki seperti OTP yang dikirimkan ke nomor Anda, dan sesuatu yang merupakan bagian dari Anda seperti sidik jari atau retina. Namun ada satu hal yang perlu diingat, yaitu jangan pernah berikan kata sandi, PIN atau kode OTP kepada siapa pun.

Blokir nomor yang tidak dikenal
Jika Anda pernah menerima panggilan dari nomor yang tampak mencurigakan, hindari menjawab atau memberikan informasi pribadi. Setelah itu, Anda dapat memblokir nomor tersebut untuk menghindari panggilan yang tidak diinginkan ke depannya.

SHARE:

BMW Astra Sediakan Mobil Pemain BNI Indonesian Masters 2024

Indosat Catat Pendapatan Rp 41T Sepanjang 2024