Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Crowd-sourcing Dorong Pertumbuhan Bisnis Digital Minim Risiko
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - GDP Venture, lini bisnis digital Grup Djarum mendorong pertumbuhan bisnis startup melalui pendanaan. Beberapa startup yang didukung oleh perusahaan antara lain SweetEscape, Dekoruma dan Garasi.id.

Ketiganya mengusung model bisnis crowd-sourcing, yang mengandalkan kontribusi dari banyak orang yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan perusahaan. Dengan menggunakan crowd-sourcing, bisnis dapat mengurangi biaya, meningkatkan inovasi, dan mempercepat pengembangan produk atau layanan mereka.

David Soong, CEO SweetEscape mengungkap dalam event Power Lunch" yang mengangkat topik "Maximizing Business Growth with an Effective Crowd-Sourcing Model" di Jakarta, Kamis (6/6/2024) bahwa crowd-sourcing bisa menjadi solusi berdasarkan demand di pasar.

"Kalau HR hire (karyawan) fulltime, pasti biaya lebih besar. Karena demand tidak bisa diprediksi (unpredictable), bisa tinggi atau rendah, solusinya crowd-sourcing," ujar David Soong.

Baca Juga:
Startup Think Policy Dorong Edukasi Politik Lewat Inisiasi Bijak Demokrasi

Meskipun perusahaan mengandalkan skill fotografi dari mitra, dengan teknik atau jenis kamera apapun yang mereka miliki, nantinya SweetEscape yang akan bertindak sebagai kurator. File yang diterima dari mitra dalam format raw, namun konsistensi warna tetap dijaga. "Customer dapat hasil olahan dapur kita," tambahnya.

Dimas Harry, CEO Dekoruma mengatakan bahwa crowd-sourcing memiliki beberapa model, misal mitra akan mendapatkan fee berdasarkan projek atau bisa juga mendapatkan penghasilan tetap bulanan. "Crowd-sourcing mereduksi risk dan capital. Kita bisa ngebaca segmen produk mana atau market mana yang lebih menguntungkan," jelas Dimas.

Menurutnya, model kerjasama dengan mitra bisa ditentukan berdasarkan supply dan demand-nya. Jika SweetEscape bergerak di bidang fotografi, Dekoruma terkait layanan desain interior hingga home and living.

Dengan mengandalkan model crowd-sourcing, perusahaan dapat meningkatkan portofolio sekaligus membantu mitra atau partner dalam hal order kepada mereka. "Orderan, setahun mungkin 500-700 ribu, interior design 1.000 project rumah yang kita kerjakan per bulan," ungkapnya.

Ardy Alam, CEO Garasi.id mengatakan bahwa pertumbuhan enggak melulu soal uang, tetapi juga apa yang bisa dirasakan oleh partner. "Partner itu bukan karyawan, ada perjanjian kerjasama, lalu pada saat dia terpilih (melayani customer), dia dapat kompensasi berdasarkan perjanjian kerja," jelasnya.

Garasi.id ialah perusahaan yang bergerak di bidang vertical e-commerce khusus otomotif. Perusahaan menawarkan garansi, jasa dan perawatan mobil secara online.

SHARE:

APJATEL Harap Kemenkodigi Gagas Regulasi Fleksibel dan Efisien

Google Perluas Aplikasi Cuaca AI untuk Ponsel Pixel Lawas ,