SHARE:
Technologue.id, Jakarta - Xiaomi mengakui mengalami keterlambatan pengiriman komponen untuk merakit smartphone-nya selama wabah virus corona merajalela. Namun hal ini diyakini tidak mengganggu proses produksi. "Supply chain memang ada kendala delay di lokasi produksi kita. Namun kami memiliki cadangan komponen, sehingga tidak mengganggu produksi smartphone. Proses produksi berjalan seperti biasanya," kata Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia.
Baca Juga: Xiaomi Luncurkan Mi TV 4 Ukuran 55 Inchi, Beneran Murah?
Alvin menuturkan, meski daya beli masyarakat menurun saat ini namun Xiaomi optimis mereknya bakal tetap menjadi buruan konsumen. Hal ini dipengaruhi oleh harga yang terjangkau. "Dengan situasi seperti ini, orang akan mencari produk seperti Xiaomi dimana memiliki kualitas dan harga terbaik. Oleh karena itu, permintaan produksi kita tetap tinggi," ujarnya. Vendor ponsel asal Tiongkok itu juga mengerem pengeluaran di masa kritis ini dengan sejumlah strategi, khususnya di bidang pemasaran. Mereka menekan harga jual produk karena tidak perlu mengeluarkan banyak cost untuk biaya store dan promotor. "Karena itu, bisnis Xiaomi tetap stabil dan lancar," imbuhnya.Baca Juga: Bos Xiaomi: Bisnis Berjalan Baik
Sebelumnya, Wang Xiang selaku Presiden Xiaomi dalam konferensi online, menyatakan bahwa perusahaannya sudah pulih dari dampak wabah virus Corona di kampung halamannya. Rantai pasokan Xiaomi telah kembali pulih di atas 80% dari kapasitasnya. Sebanyak 1.800 toko di seluruh China juga telah dibuka kembali. Selain itu, 2.000 karyawan di provinsi Wuhan yang diliburkan sejak 20 Januari kini sudah kembali bekerja. Keseluruhan dari mereka juga sudah dinyatakan negatif virus Corona. Untuk mencegah penyebaran virus tersebut, kini Xiaomi juga sudah menyiapkan perlengkapan seperti masker, desinfektan, hand sanitizer di kantornya. Bahkan dikatakan turut menyumbang pasokan medis ke negara lain.