Technologue.id, Jakarta - Pada tanggal 22 Februari 2023, co-founder Instagram, Kevin Systrom, meluncurkan aplikasi berita personalisasi bernama Artifact. Artifact telah diuji coba selama beberapa bulan dan sekarang tersedia untuk diunduh secara publik.
Artifact berbeda dari aplikasi berita lainnya karena menggabungkan teknologi pembelajaran mesin dengan redaksi manusia. Dengan begitu, aplikasi ini dapat menyesuaikan konten berita dengan minat dan preferensi pengguna.
Baca Juga:
Mark Zuckerberg Luncurkan Channel Instagram Meta, Apa Isinya?
Artifact juga menampilkan fitur baru yang disebut "Kompas" yang membantu pengguna memperoleh informasi berita terkini dari berbagai sumber secara real-time. Pengguna dapat memilih berita yang ingin mereka ikuti dan Kompas akan memberi tahu mereka ketika ada pembaruan terbaru.
Aplikasi ini juga memiliki fitur "Simpan untuk Nanti" yang memungkinkan pengguna menyimpan artikel untuk dibaca nanti dan "Laporan Tren" yang menampilkan tren berita terpopuler saat ini.
Artifact juga menampilkan fitur "Klub Artifact" yang merupakan tempat bagi pengguna untuk berinteraksi dan berdiskusi tentang berita dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.
Baca Juga:
Instagram Rilis Fitur Monetisasi untuk Konten Kreator Reels
Systrom mengatakan bahwa tujuan dari Artifact adalah untuk membantu orang memperoleh informasi yang akurat dan relevan dengan minat mereka. Ia juga mengakui bahwa banyak orang merasa terlalu banyak informasi di internet dan Artifact bertujuan untuk menyaring informasi yang paling penting.
Artifact tersedia untuk diunduh secara gratis di App Store dan Google Play. Dengan teknologi pembelajaran mesin dan redaksi manusia yang bekerja sama, Artifact menawarkan pengalaman membaca berita yang personal dan informatif.