Technologue.id, Jakarata - China kembali memperlihatkan taringnya. Setelah sukses meluncurkan roket untuk menggali material bulan, sekarang Negeri Tirai Bambu ini sukses menyalakan "matahari buatan".
Matahari buatan ini adalah reaktor fusi nuklir bernama HL-2M Tokamak yang merupakan perangkat penelitian terbesar dan tercanggih di China, di mana perangkat ini diharapkan mampu membuka sumber energi bersih yang kuat.
Baca Juga:
China Lakukan Misi Pengambilan Material Bulan
China menggunakan medan magnet yang kuat ke lingkaran plasma panas yang terkandung dalam reaktor fusi nuklir ini. Membuatnya mampu mencapai suhu lebih dari 150 juta derajat celsius.
Dikatakan bahwa panas yang dihasilkan mencapai 10 kali lebih panas dari dari inti matahari yang suhunya sekitar 15 juta derajat celsius, dilansir dari Global News pada Selasa (8/12/2020).
Baca Juga:
Gokil, China Bersiap Hadirkan 6G
Matahari buatan ini direncanakan akan digunakan untuk membantu penelitian Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional (ITER). Ini merupakan proyek penelitian fusi nuklir terbesar di dunia yang diharapkan selesai pada tahun 2025.
Dengan dibantu matahari buatan ini, proyek ITER yang memakan biaya sangat mahal, yakni sebesar US$ 22,5 miliar. Diharapkan dapat berjalan dengan biaya yang jauh lebih murah.