Technologue.id, Jakarta - Dalam wawancara dengan Wired, CEO Nvidia Jensen Huang mengungkapkan bahwa dia secara pribadi menggunakan Perplexity AI sebagai chatbot AI pilihannya. Selain Perplexity AI, ia pun mengaku memakai ChatGPT hampir setiap hari.
Ditanya mengapa menggunakan chatbot AI, CEO Nvidia menjelaskan bahwa dia menggunakan chatbots untuk penelitian. Saat ini, Huang tampaknya sangat tertarik pada penemuan obat dengan bantuan komputer.
Daya tarik Perplexity dapat dilihat dari identifikasi dirinya sebagai “mesin penjawab percakapan pertama di dunia”. Memang benar, dorongan dan dorongan awal terhadap aplikasi dan penggunaan Perplexity melalui situs web menunjukkan bahwa permintaannya cepat dan mudah serta menjadikannya wajar untuk menggali topik lebih dalam.
Baca Juga:
Samsung Bakal Ungkap Fitur Kesehatan Smart Ring di MWC 2024
Perplexity juga menawarkan 'perpustakaan' yang berguna dari rangkaian pertanyaan sebelumnya, dan fitur menemukan berita terkini untuk dijelajahi, dikutip dari Tomshardware. Sebuah tangkapan layar menunjukkan UI aplikasi yang sederhana.
Meskipun Nvidia terlibat dalam banyak proyek AI, diketahui pada Januari 2024 Nvidia berpartisipasi dalam putaran pendanaan Seri B senilai USD73,6 juta yang dipimpin oleh IVP. Mengingat hal ini, tidak mengherankan jika Jensen Huang telah mempelajari Perplexity AI.
Situs web dan aplikasi Perplexity AI gratis untuk digunakan, tetapi lebih banyak fitur dan kemampuan yang dapat dibuka dengan satu tingkat berbayar, yakni langganan Pro. Mereka yang menikmati chatbot ini mungkin tergoda untuk membayar biaya bulanan USD20 atau USD200 per tahun untuk hal-hal seperti kueri Microsoft Copilot tanpa batas, pemilihan model AI (GPT-4, Claude 2.1, atau Perplexity), unggahan file tanpa batas dan kredit AI generatif bulanan USD5.