Sejak dirilis pada tahun 2017, Fortnite menjadi salah satu game eSports paling berpengaruh di mobile. Hanya dalam beberapa bulan, game ini kabarnya punya lebih dari 20 juta pemain di seluruh dunia di berbagai platform.

Statistik terbaru bahkan menunjukkan ada lebih dari 35 juta registrasi, Epic Games telah hasilkan lebih dari $4 miliar (Rp58 triliun) sejak Fortnite rilis di pasaran. Meskipun diiklankan sebagai game gratis, Epic Games masih memperoleh pendapatan dari item di game, itulah sebabnya perusahaan ini menyatakan perang dengan Apple.

Sebelum Apple memutuskan untuk menghapus Fortnite dari App Store, baik Apple maupun Epic Games tela lakukan diskusi serius tentang sistem pembayaran dalam aplikasi dari email. Karenanya, dengan fitur ini, Epic Games tidak lagi harus membayar 30% dari total pendapatan untuk Apple.

CEO Epic Games, Tim Sweeney, mencoba membujuk Apple untuk mendukung perusahaan dan perluas ketentuan dengan programmer iOS dengan sistem pembayaran independen. Jutawan ini mengatakan bahwa sistem saat ini sama sekali tidak cocok. Jika developer game pertahankan metode pembayaran langsung versi mereka sendiri, pengguna iOS hanya perlu membayar biaya yang lebih rendah untuk layanan digital dan programmer bisa dapat memperoleh banyak keuntungan.

Pada pertengahan Agustus, Tim Sweeney dan Epic Games akhirnya mengajukan gugatan kepada Google dan Apple atas 30% komisi App Store dari pembelian dalam aplikasi. Setelah itu, Apple dan Google menghapus Fortnite dari App Store dan Play Store. Lebih lanjut Tim Sweeney mengatakan bahwa Epic Games akan langsung hadapi Apple hingga ada perubahan.