Technologue.id, Jakarta - Pemerintah mendorong pengembangan ekosistem startup digital untuk memanfaatkan ekonomi digital dengan optimal. Hal itu ditegaskan Menteri Komunikasi dan Informatika, (Menkominfo) Jhonny G Plate, dalam Dialog Economic Challenges Metro TV: Gelembung Startup Pecah? di Jakarta, baru-baru ini.
"Pemerintah telah menyiapkan stimulus pelatihan untuk membantu menciptakan talenta digital untuk kebutuhan startup digital," kata Menkominfo.
Kehadiran pemerintah, lanjut dia, penting karena bisnis ini masih tergolong baru di Indonesia. "Tapi dependency kita terhadap bisnis ini tinggi, sehingga kita tidak punya pilihan selain membangun bisnis ini. Kami menyiapkan pelatihan untuk talenta digital dalam jumlah yang banyak untuk bisnis ini tumbuh dan berkembang,” ujarnya.
Baca juga:
Kominfo Dorong Startup Digital Manfaatkan Peluang melalui HUB.ID
Menkominfo juga berharap keberadaan talenta digital dapat memicu ide untuk melahirkan startup digital di Tanah Air. "Begitu kita membentuk talent-nya, maka kita membentuk ide dan gagasan. Di situ awalnya startup digital. Di sinilah pemerintah perlu hadir melalui pelatihan-pelatihan," tambah Jhonny.
Mengenai stimulus pelatihan yang telah disiapkan, Menkominfo telah merinci terdapat banyak pelatihan untuk membantu pengembangan startup digital yang telah disediakan oleh Kominfo maupun Kemenetrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Khususnya yang teknologi nondigital itu ada di Kemendikbudristek, tentu ada startup juga. Kominfo sendiri punya beberapa jenis pelatihan. Sekolah Beta misalnya, merupakan progam yang memberikan pengetahuan dan keahlian mendasar dalam dunia startup yang berisikan serangkaian kelas pembekalan pengetahuan dasar terkait konsep startup teknologi dan model bisnis untuk para pemula industri startup,” jelas Menkominfo
Baca juga:
8 Cara Membangun Startup yang Efektif
Kementerian Kominfo juga telah menyiapkan program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital yang bertujuan mencari serta, mengkurasi ide kreatif dan tim dalam pembuatan produk inovatif. Lewat program itu, Kementerian Kominfo memberikan pendampingan bagi calon pendiri startup yang akan memulai bisnis.
“Mendampingi pelaku startup yang berada pada tataran mencari solusi, validasi solusi, hingga mendapatkan konsumen pertama. Setelah startup digital itu berkembang, ide-ide kreatifnya mulai dikurasi, masuklah di program 1.000 Startup Digital,” jelas Jhonny.
Kementerian Kominfo juga akan mendampingi pengembangan startup digital lewat program startupstudio.id. Program menyasar startup yang telah berkembang hingga C-Level atau founder, guna untuk menyiapkan wawasan dan kemampuan teknis secara lebih intensif.
Baca juga:
Menkominfo Dorong Startup Digital Perhatikan Tiga Aspek Tata Kelola
“Kemudian, setelah bertumbuh dan berkembang dengan benar, di-matchmaking dengan capital venture melalui program HUB.ID. Hal itu dilakukan agar startup digital mendapatkan komitmen investasi, untuk membantu peningkatan kemampuan startup digital memperluas layanan ke masyarakat. Itu very early bargaining, setelah itu startup digital bertumbuh,” katanya.
Menkominfo mengakui ada banyak tantangan yang dihadapi oleh para pelaku startup digital. Salah satunya berkaitan dengan manajemen, pembiayaan dan pengelolaan teknologi.
“Pada saat startup digital mulai bertumbuh, gagasan dan ide-ide kreatif tidak akan pernah berhenti. Begitu pula dengan teknologinya. Hal itu menandakan Capital Expenditure-nya berjalan dan terus berkembang karena sejalan dengan kebutuhan. Itulah tantangannya! Setelah startup digital mulai berkembang, dibuat valuasi karena butuh pembiayaan dan seterusnya,” ungkapnya.
Baca juga:
Kominfo Dorong Startup Digital Manfaatkan Peluang melalui HUB.ID
Menurut Menkominfo, untuk saat ini yang menjadi tantangan para pelaku startup digital tidak hanya dari dalam saja, namun juga dari luar antara lain kondisi pandemi Covid-19, disrupsi teknologi, dan geostrategis. Oleh karena itu, stabilitas dan kelangsungan bisnis startup digital perlu mendapatkan perhatian.
“Pasti ada dampaknya geostrategis di sektor pangan dan energi. Setelah itu financial, selanjutnya startup akan berhadapan dengan Capital Venture dan sebagainya. Kemudian ke makro ekonomi, di situlah kita perlu stabilitas,” pungkasnya.