Technologue.id, Jakarta - Keberhasilan Gojek dalam menciptakan sistem berbasis teknologi yang mampu menyelesaikan jutaan pesanan tiap harinya di lebih dari dua puluh produk dan layanan yang berbeda, tidak lepas dari pemanfaatan machine learning yang dikembangkan Gojek selama hampir empat tahun terakhir. Machine learning, atau pemanfaatan algoritma yang digunakan oleh sistem komputer untuk melakukan tugas secara otomatis, juga merupakan salah satu kunci sukses Gojek menjadi platform teknologi terdepan di Asia Tenggara.
Baca Juga: Bersama Korlantas Polri, Gojek Serius Kurangi Resiko Kecelakaan
Sebagai wujud komitmen Gojek mengembangkan industri startup di Indonesia dan Asia, Gojek berbagi ilmu dan keahliannya dalam machine learning kepada 25 startup lokal dan internasional yang terpilih ikut program akselerator startup Gojek Xcelerate. Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi mengaku bahwa machine learning membantu mereka mempelajari banyak hal, mulai dari pola perilaku pelanggan dan mitra hingga kondisi lalu lintas yang menjadi insight untuk menemukan berbagai pendekatan baru, bahkan rute baru, untuk senantiasa meningkatkan pengalaman pelanggan. "Data dari jutaan pesanan yang kami proses setiap hari dalam platform Gojek kembali kami olah untuk menjawab kebutuhan pengguna. Karena Gojek menyentuh sangat banyak ranah di kehidupan sehari-hari, kami mendapatkan insight luar biasa yang menjadi kesempatan bagi Gojek untuk turut membangun industri dan meningkatkan kualitas para pelaku industri itu sendiri,” tutur Kevin. Dalam proses mempertemukan mitra driver dan merchant dengan pelanggan, Gojek mengembangkan teknologi pintar berbasis machine learning yang memastikan keseimbangan antara jumlah mitra driver dengan ramainya tingkat permintaan di suatu wilayah.Baca Juga: Gojek Luncurkan Platform Video-on-demand Berlangganan
Sistem ini menguntungkan seluruh pihak, baik pelanggan yang mendapatkan penjemputan dengan lebih cepat, dan juga mitra driver yang dapat mengoptimalkan waktu bekerja, karena teknologi ini menginformasikan wilayah ramai yang berpotensi memberikan banyak order. Sistem machine learning di Gojek juga diterapkan pada proses penetapan label menu GoFood yang awalnya dilakukan secara manual dengan memisahkan kategori hanya berdasarkan jenis makanan. Sekarang, sistem secara otomatis akan menyaring menu kuliner berdasarkan kategori lainnya, seperti nominal harga tertentu sampai pengelompokkan rasa manis atau asin. Sistem ini secara signifikan berpengaruh terhadap efisiensi waktu pelanggan dalam menemukan kuliner yang diinginkan, karena secara otomatis akan menampilkan menu yang dipersonalisasi sesuai preferensi dan kebiasaan setiap pelanggan. Hal ini juga berdampak positif pada mitra merchant GoFood, karena promosi atas menu baru di restorannya akan lebih tepat sasaran. Berkat teknologi, omzet merchant GoFood meningkat rata-rata 3,5 kali lipat sejak mereka bergabung dengan Gojek. Melihat potensi besar ini, kata dia, Gojek banyak mengalokasikan investasi untuk mengembangkan talenta yang paham machine learning untuk menciptakan lebih banyak solusi lewat teknologi.