Technologue.id, Jakarta - The Clueless, sebuah agensi influencer asal Spanyol, telah merambah ke bidang kecerdasan buatan untuk menciptakan influencer virtualnya sendiri yang diberi nama Aitana. Aitana kini dikenal sebagai model AI pertama di Spanyol.
Diana Núñez, salah seorang founder The Clueless, mengatakan bahwa masalah meningkatnya biaya jasa influencer menjadi latar belakang untuk mengembangkan Aitana. Agensi tersebut berencana mengurangi ketergantungan pada individu influencer dan secara tidak sengaja “menciptakan monster” (yang cantik, seperti yang dijelaskan Núñez).
Baca Juga:
Seniman Asal Polandia 'Ajarkan' Robot Anjing Melukis, Karyanya Terjual Sampai Rp500 Juta
Pengembangan Aitana melibatkan eksperimen selama beberapa bulan dengan tampilan berbeda hingga agensi tersebut menemukan kombinasi yang unggul.
Aitana telah mengumpulkan 138.000 follower di Instagram, di mana dia digambarkan sebagai kreator digital. Meskipun dia adalah ciptaan AI, namun banyak pengikut yang terus mengungkapkan rasa sayang mereka padanya. Kunci kesuksesan Aitana terletak pada pembentukan kepribadian yang menarik dan memupuk hubungan tulus dengan audiensnya.
Secara finansial, usaha ini terbukti sangat menguntungkan bagi The Clueless. Aitana telah menghasilkan pendapatan bulanan rata-rata sebesar €3,000 (sekitar Rp50 juta) dan, pada satu kesempatan mencapai €10,000 (lebih dari Rp150 juta). Mayoritas pendapatan ini berasal dari iklan media sosial, dan Aitana juga berperan sebagai brand ambassador suplemen olahraga.
Baca Juga:
Salut, Influencer Pro Palestina Tolak Tawaran Menggiurkan Israel
Kendati sedang marak pengembangan teknologi ini, namun mereka tidak membayangkan alternatif AI dapat sepenuhnya menggantikan model manusia. Núñez membayangkan masa depan di mana follower dapat memiliki pengalaman yang dipersonalisasi dengan Aitana melalui kacamata virtual reality, sehingga mereka bisa memperlakukan kepribadian virtual seolah-olah dia adalah orang nyata.
Aitana bukan satu-satunya influencer AI di industri ini. Model dan influencer virtual lainnya, seperti dari Brazil dan LA, telah memperoleh banyak follower di media sosial. Kemunculan influencer AI menimbulkan perdebatan etis seputar teknologi, tenaga kerja, dan pengendalian manusia, sehingga menyoroti dinamika kompleks dari industri yang baru lahir ini.