Technologue.id, Jakarta - Sebuah video yang baru-baru ini muncul menunjukkan banyak pekerja perakit MacBook Pro yang melintasi penghalang yang dibangun untuk menahan mereka tetap berada di pabrik perakitan di China.
Rekaman video telah beredar di dunia maya, menunjukkan para pekerja saling berhadapan dengan penjaga berbaju pelindung putih. Khususnya, pabrik milik Quanta Computer yang memaksa pekerja untuk mematuhi aturan penguncian yang ketat.
Selain itu, pembatasan ini tidak terbatas pada sistem produksi “loop tertutup” yang diadopsi oleh beberapa fasilitas manufaktur produk Apple.
Baca juga:
Beli iPhone 13 Pro Max Secara Online, yang Datang Kardus Kosong
Para Pekerja Apple China Protes
Apple dilaporkan bersiap-siap untuk kedatangan MacBook Air baru. Namun, raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino tidak menyebutkan produk yang diklaim pada acara Maret lalu itu.
Seorang analis industri berspekulasi MacBook Air bisa tiba pada bulan September atau November tahun ini. Namun, detail tentang peluncuran model Pro masih langka sampai saat ini.
Di tengah ketidakpastian debut produk-produk Apple, Pemerintah China tampaknya tak mau ambil pusing. Mereka memberlakukan aturan lockdown yang ketat terhadap pekerja MacBook Pro.
Rekaman video itu muncul pada saat sebagian besar negara tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat dalam upaya untuk hidup berdampingan dengan COVID-19. Pemerintah China, di sisi lain, tampaknya berusaha membasmi virus mematikan dari negara tersebut.
Sebagai bagian dari rencananya yaknin tidak segan-segan memberlakukan penguncian ketat bahkan di kota-kota dengan sedikit kasus. Sekadar mengingatkan, China menerapkan penguncian di Zhengzhou yang dijuluki Kota iPhone karena pabrik iPhone terbesar di dunia berlokasi di sini.
Sejauh menyangkut pekerja, mereka harus tinggal di asrama di pabrik. Sayangnya, mereka tidak diizinkan masuk atau keluar dari pabrik produksi setidaknya selama sebulan.
Dengan mengadopsi pendekatan ini, Apple berharap untuk memperkuat produksi iPhone 14. Jadi, perusahaan akhirnya akan mempekerjakan pekerja bahkan sebelum mereka membutuhkannya.
Baca juga:
Update iOS 15.4 Bikin Boros Baterai?
Namun, rencana itu ditangguhkan. Bulan lalu, Apple bersiap untuk meluncurkan toko utama di Wuhan. Namun, karena kota ini terkenal karena diduga sebagai asal mula virus Corona, tidak jelas apakah rencana ini akan membuahkan hasil.
Menurut sebuah laporan oleh Harian Ekonomi Taiwan, pekerja MacBook Pro memanjat penghalang yang idealnya akan menahan mereka di dalam pabrik. Selain itu, laporan tersebut menunjukkan bahwa ratusan pekerja mulai menentang pembatasan mereka beristirahat di asramanya.
Bloomberg menganggap protes tersebut sebagai tantangan serius terhadap kebijakan penahanan Pemerintah China. Orang-orang di Shanghai telah menjadi sasaran penguncian yang menyedihkan dan tampaknya tidak pernah berakhir hingga sekarang.