Technologue.id, Jakarta - Diskusi interaktif bulanan ShopeePay Talk di penghujung tahun ini mengangkat salah satu fondasi penting dalam membangun bisnis, yakni menentukan tujuan mulia jangka panjang yang ingin dicapai sebuah bisnis (brand purpose).
Diskusi dengan tema "Gak Cuma Cuan, Bisnis Juga Bisa Bawa Perubahan ini" mendiskusikan strategi membangun brand purpose yang dapat menjaga kelangsungan bisnis, memberikan dampak positif bagi masyarakat hingga menciptakan komunitas pelanggan yang loyal.
Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay menyampaikan bahwa di tengah era digital, persaingan bisnis dalam meraih perhatian konsumen kini menjadi semakin ketat. Tidak lagi terpusat pada fungsi sebuah produk maupun jasa.
Baca Juga:
ShopeePay Talk Kulik Strategi Memilih Rekan Bisnis agar Bisnis Makin Langgeng
"Salah satu hal terpenting yang mempengaruhi cara pandang konsumen adalah konsistensi bisnis dalam mewujudkan brand purpose yang bermakna dan dapat membawa perubahan bagi masyarakat secara jangka panjang. Kami harap ShopeePay Talk kali ini dapat membangkitkan gelora semangat pelaku bisnis tanah air untuk bersama-sama memulai dan mengembangkan bisnis bermakna sebagai upaya pemulihan perekonomian Indonesia menyambut tahun 2022 mendatang," ujarnya, dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/12/2021).
Dalam menjalankan dan mencapai kesuksesan sebuah bisnis, brand purpose memainkan peranan penting yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Brand purpose sendiri dapat menjadi sebuah fondasi esensial yang mampu mengarahkan dan mendorong sebuah bisnis untuk terus berkembang.
Tujuan akhir yang ingin dicapai brand purpose tidak berfokus pada profit bisnis, tapi bagaimana sebuah bisnis juga dapat mengemban tujuan mulianya sehingga membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Saat mendirikan bisnis, umumnya pelaku bisnis terlena mencari ide bisnis yang sedang tren di masa itu, tanpa mempertimbangkan faktor penting yang harus dipersiapkan, yakni merumuskan tujuan mulia (brand purpose) apa yang ingin mereka capai dengan bisnisnya. Akibatnya, bisnis yang dibangun dapat kehilangan relevansinya seiring berjalannya waktu.
Baca Juga:
Cara ShopeePay Dorong Pertumbuhan Bisnis Partner secara Digital
Audrey Maximillian Herli, Co-Founder & Chief Executive Officer of Riliv mengatakan bahwa kunci utamanya adalah fokus pada masalah yang ada, bukan hanya sekadar mengikuti tren terutama di tengah dinamisnya perubahan industri bisnis. Lebih dari sekadar menciptakan bisnis, jadilah sebuah bisnis yang dapat menghadirkan solusi bagi masalah yang ada.
"Ketika kita berhasil memecahkan masalah yang ada, bisnis kita akan menjadi semakin sustainable dan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat sekitar. Itulah mengapa sejak awal berdiri, Riliv selalu berupaya memegang teguh brand purpose kami untuk terus melawan stigma negatif tentang kesehatan mental di Indonesia," tutur Audrey.
Tak dapat dipungkiri bahwa brand purpose memainkan peranan penting dalam membantu sebuah bisnis membangun ikatan emosional yang lebih kuat dengan target audiens mereka. Hal tersebut akhirnya mendorong pelaku bisnis menjadi lebih aktif menciptakan brand purpose yang dapat menyentuh sisi emosional para target audiens yang mau mereka sasar.
"Sejak awal, kami berusaha untuk tampil beda dengan menyuarakan brand purpose yang otentik dan menyasar sisi emosional maupun personal para target audiens kami. Kami secara aktif mengimplementasikan brand purpose tersebut di semua aspek yang kami lakukan. Dengan begitu, kami dapat membangun hubungan yang lebih personal dengan para konsumen kami dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap brand kami," jelas dr. Shirley Oslan, Co-Founder of Mad for Makeup.