Technologue.id, Jakarta - Bukalapak akan menyelesaikan babak baru penggalangan dana sebesar US$50 juta atau sekitar Rp700 juta dari Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund untuk semakin berkembang, mengutip dari freemalaysiatoday.com (16/1/2019). Dana ini akan digunakan oleh platform e-commerce lokal itu untuk semakin mendorong perkembangan usaha kecil di Indonesia. Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund sendiri berencana untuk terus berinvestasi pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi, terus berinovasi, dan tentunya yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang, seperti e-commerce, platform internet, kesehatan, barang konsumsi, distribusi, serta logistik. Salah satu startup berbasis teknologi yang mendapat sokongan dana dari Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund adalah Grab. Fajrin Rasyid, Co-Founder and President Bukalapak mengatakan, “Kami menyambut baik dukungan dari Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund kepada bisnis Bukalapak. Kami berharap dengan adanya dukungan kemitraan ini dapat semakin mempercepat langkah kami untuk berinovasi melalui teknologi untuk mendorong usaha kecil di Indonesia semakin naik kelas.”
Baca Juga: Jajan Rp1 Triliun, Bukalapak Ajak Warung Naik Kelas
Sebelum raksasa investor asal Korea Selatan itu datang, Bukalapak didukung oleh beberapa pemegang saham utama seperti EMTEK, Ant Financial, GIC (Government of Singapore Investment Corporation). Di Bukalapak setiap harinya terdapat sekitar lebih dari 2 juta transaksi dan tentunya angka ini akan terus meningkat. Perkembangan pesat ini dibuktikan dengan jumlah pendapatan transaksi pada kuartal ke-4 2018 yang berhasil melampaui pendapatan selama satu tahun pada periode 2017. Saat ini Bukalapak juga telah memberdayakan 4 juta usaha kecil di seluruh Indonesia, dan 500 ribu warung yang tergabung di Mitra Bukalapak, 700 ribu pelaku usaha mandiri, dengan jumlah pengguna sebanyak 50 juta pengguna di seluruh Indonesia.Baca Juga: Bukalapak Rekrut Ratusan Diaspora Ahli di Bidang Digital
Jikwang Chung selaku Head of New Growth Investment Mirae Asset Capital mengatakan, "Investasi kali ini merupakan bentuk kerjasama Co-Investment Fund antara perusahaan finansial dan salah satu perusahaan teknologi yang sedang berkembang sangat pesat di Asia Tenggara yang juga memiliki karakteristik kuat. Melalui beragam kolaborasi strategis, kami akan mendukung Bukalapak agar dapat terus berkembang." Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan mobile internet di indonesia tersebar dengan cepat, begitu juga dengan dunia e-commerce. Antara tahun 2014 hingga 2017 industri ini mengalami peningkatan rata-rata 35 persen per tahun dan sedang memasuki fase pertumbuhan yang tinggi.