Technologue.id, Jakarta - Beberapa waktu belakangan ini, masyarakat Indonesia diterpa kabar mengenai serangan siber. Setelah BSI yang terkena ransomware pada Mei 2023 hingga hacking terhadap akun YouTube DPR RI yang mempromosikan konten judi online pada September 2023.
Ariandi Putra, Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam acara Security Day 2023 yang digelar Ingram Micro pada Selasa (24/10/2023) mengungkap pentingnya data dalam sebuah negara.
Baca Juga:
Ingram Micro Gelar Security Day 2023 Bahas Pentingnya Keamanan Siber untuk Bisnis
"Data bisa menjadi sumber financial baru," kata Ariandi Putra. Ia mengatakan, pentingnya data sampai-sampai menjadi target incaran para penjahat siber.
Menurutnya, kelalaian dalam menjaga data tersebut, bahkan bisa sampai membuat chaos (kekacauan) suatu negara. Tercatat oleh BSSN, terdapat 207 dugaan insiden data breach di Tanah Air sepanjang 2023.
"Ada 207 dugaan insiden data breach, terbanyak di administrasi pemerintahan sebanyak 55 persen," katanya. Sebagian besar serangan menyasar ke sektor tersebut dikarenakan administrasi pemerintahan memiliki sistem elektronik yang besar.
Ia pun mengungkap beberapa tren ancaman siber yang terjadi di tahun ini. Yang pertama ialah data breach (kebocoran data), berikutnya ransomware (malware yang meminta tebusan), serangan distributed denial-of-service (DDoS), phising (pengelabuan) hingga social engineering (rekayasa sosial).
Baca Juga:
Alasan Xiaomi Belum Mau Boyong Seri Mix Fold ke Indonesia
"Penting untuk memberikan literasi kepada publik dan BSSN tidak bisa bekerja sendiri," tuturnya.
Ia berharap semakin banyak masyarakat yang bisa mendapatkan literasi soal pentingnya keamanan siber ini. Menggunakan platform digital atau media sosial, BSSN pun hadir memanfaatkan tren media digital tersebut untuk memberikan literasi terkait keamanan data untuk semua lapisan masyarakat.