Technologue.id, Jakarta - Broom, startup otomotif, mengumumkan penutupan pendanaan Series A+ dengan nilai US$ 25 juta atau lebih dari Rp386 miliar. Putaran pendanaan ini mencakup investasi ekuitas yang dipimpin oleh Openspace, diikuti AC Ventures, Quona Capital, MUFG Innovation Partners, dan PKSHA Capital.
Selain itu, Broom juga memperoleh fasilitas kredit dari berbagai lembaga, termasuk Komunal, Funding Societies Capital Pte Ltd, Modalku Finansial Indonesia, Alami, Koinworks, Helicap, dan DBS Indonesia, serta dukungan dari sejumlah investor individu berpenghasilan tinggi.
Dengan investasi ini, Broom berencana mempercepat ekspansi pasar, melanjutkan kemitraan strategis, serta membangun tim terbaik untuk mendorong kesuksesan berkelanjutan.
Baca Juga:
Optimalkan Buyback, Broom Gandeng Startup AI Asal Singapura 6Estates
"Kami sangat antusias dengan dukungan dari para investor yang telah bergabung dalam perjalanan kami. Pendanaan ini tidak hanya mencerminkan kerja keras tim Broom, tetapi juga keyakinan investor terhadap misi kami dalam membawa perubahan nyata dalam industri otomotif," ujar Pandu Adi Laras, CEO Broom.
Pendanaan baru ini hadir setelah Broom mencatat pertumbuhan bisnis yang luar biasa selama setahun terakhir. Lini bisnis utama dan baru perusahaan telah menunjukkan pertumbuhan signifikan dan memecahkan rekor hanya dalam semester pertama 2024. Industri otomotif Indonesia, salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, menyajikan peluang besar, terutama dalam mendukung dealer tradisional saat mereka beradaptasi dengan transformasi digital.
"Sektor ini menghadapi tantangan seperti opsi pembiayaan yang usang dan kurangnya integrasi digital, yang menghambat baik dealer maupun konsumen. Dengan menyediakan solusi komprehensif, termasuk pembiayaan yang lebih inovatif dan inklusif untuk dealer di seluruh Indonesia, kami bertujuan untuk mentransformasi industri dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan," tuturnya.
Pada semester pertama 2024, penyaluran dana perusahaan dari Buyback—produk yang dirancang untuk dealer otomotif agar dapat menjual sementara stok kendaraan mereka untuk mendapatkan modal kerja—hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan peningkatan sebesar 144,9%, mencapai rekor 1,1 triliun rupiah (US$ 72,5 juta). Ini telah mendukung lebih dari 7.000 dealer otomotif UKM dalam mengembangkan bisnis mereka.
Baca Juga:
Startup Mobil Bekas Broom Ekspansi Kantor Cabang ke Tiga Daerah Baru
Selain itu, Broom Leasing Channeling (BLC), layanan baru yang diluncurkan pada kuartal empat (Q4) 2023, telah menghasilkan 2.300 transaksi dengan total pendapatan lebih dari US$ 17 juta dan meraih pangsa pasar sebesar 25% pada paruh pertama 2024.
“Di tengah kondisi sektor pendanaan yang penuh tantangan, bahkan di Asia data menunjukkan bahwa pembiayaan berada di level terendahnya sejak 2015, keberhasilan Broom mendapatkan pendanaan semakin menegaskan posisi kami berada di jalur pertumbuhan yang kuat. Kami yakin bahwa pencapaian ini akan menjadi dasar yang kokoh untuk kesuksesan jangka panjang”, tambah Pandu.
Dengan total investasi hingga saat ini, Broom berada di posisi yang kuat untuk melaksanakan rencana pertumbuhan ambisiusnya. Pada semester kedua 2024, perusahaan akan fokus pada ekspansi operasional ke Indonesia Barat dan Timur, berkolaborasi dengan 23 perusahaan multifinance untuk memperlancar proses transaksi melalui integrasi API, serta memperkuat kapabilitas organisasi melalui retensi dan perekrutan talenta terbaik.
“Pendekatan inovatif Broom dalam pembiayaan otomotif tidak hanya mengubah industri konvensional tetapi juga telah meningkatkan nilai bagi mitra dan pelanggan kami, dengan solusi yang lebih cepat, lebih mudah, dan lebih efisien. Dengan pendanaan baru ini, kami siap membawa bisnis Broom ke tingkat yang lebih tinggi dan memperkokoh posisi kami sebagai startup otomotif digital terkemuka bagi dealer otomotif di Indonesia," tutup Pandu.