Technologue.id, Jakarta - Perusahaan semikonduktor Broadcom Inc. memastikan akan mengakuisisi perusahaan cloud computing VMware senilai USD 61 miliar atau sekitar Rp 886 triliun dalam bentuk uang dan saham. Rencana ini mereka umumkan pada Jumat (27/5).
Akuisisi bakal menjadi langkah besar pembuat chip dalam meningkatkan bisnisnya ke kelas enterprise, terutama bisnis piranti lunak.
Baca Juga:
Apple Mengganti iTunes Pass dengan Kartu Apple Pay Baru di iOS 15.5
Dilansir Reuters, akuisisi Broadcom dan VMware akan menjadi akuisisi kedua terbesar tahun ini, setelah Microsoft mengakuisisi Activision Blizzard Inc dengan dana sebesar USD 68,7 miliar.
Broadcom dikabarkan akan mengambil alih tanggung jawab utang VMware yang mencapai USD 8 miliar. VWmare sendiri masih menjadi nama besar di bidang software virtualisasi yang membuat para penggunanya bisa menjalankan berbagai aplikasi dalam server.
Dengan mengakuisisi VMware, bisnis piranti lunak Broadcom akan meningkat tiga kali lipat hingga mencapai 45 persen dari total penjualan.
Broadcom mengakuisisi VWmare dengan tawaran USD 142,5 atau 49% lebih tinggi dibanding harga terakhir saham VMware saat penutupan pasar.
Sebagai bagian dari perjanjian, Broadxom akan menanggung utang bersih VMware senilai USD 8 miliar. Untuk perjanjian ini, pembuat saham Broadcom naik 3% dan VMware naik 2%.
Baca Juga:
Apple Watch Hilang, Kartu Kredit Pengguna Dibobol Rp581 Juta
Broadcom juga mengakuisisi VMware karena pada 2021 lalu Dell Technologies melepas kepemilikannya atas VMware, yang di mana sebelumnya dimiliki oleh Michael Dell sebanyak 40% dan 10% dimiliki oleh Silver Lake.
Akuisisi ini diprediksi bakal meningkatkan pemasukan Broadcom dari sisi software menjadi mulai dari sekitar 45% dari pemasukan totalnya.
Tentunya untuk melakukan akuisisi ini, Broadcom sudah mengantongi komitmen dari sejumlah konsorsium bank untuk mendapat pendanaan sebesar USD 32 miliar.