Technologue.id, Jakarta - CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, mengirim surat terbuka kepada para pengguna platform belanja onlinenya. Hal ini mengekor kabar yang menyatakan 91 juta data pengguna Tokopedia bocor ke pasar gelap.
Dalam surat tersebut, William mengakui adanya pencurian data oleh pihak ketiga pada 2 Mei 2020 lalu. Ia menyebut sejumlah langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah kebocoran data juga telah diambil.
Baca Juga:
Dihantui Banyak Kasus, Industri E-commerce di Indonesia Masih Aman?
Berikut surat yang dikirim pada Selasa (12/5/2020) tersebut kepada semua pengguna Tokopedia:
"Bisnis Tokopedia adalah bisnis kepercayaan. Sebagai perusahaan teknologi dengan platform marketplace terbesar di Indonesia, Tokopedia telah dipercaya oleh lebih dari 90 juta masyarakat Indonesia. Kepercayaan ini adalah sebuah amanah dan tanggung jawab yang selalu kami pegang teguh. Selama 11 tahun Tokopedia melayani masyarakat Indonesia, kami selalu memberi perhatian lebih kepada sistem keamanan kami. Kami terus membangun, mengembangkan, dan meningkatkan prosedur serta sistem antisipasi dan mitigasi kami, sesuai dengan standar terbaik dunia.
Pada tanggal 2 Mei 2020, kami menyadari adanya pencurian data oleh pihak ketiga yang tidak berwenang terkait informasi pengguna Tokopedia. Selain pemberitahuan yang telah kami informasikan sebelumnya, kami ingin memberikan informasi terbaru terkait langkah-langkah yang telah kami ambil hingga saat ini untuk mengatasi kejadian tersebut.
Pertama, setelah mengetahui kejadian ini, kami langsung memberikan informasi kepada seluruh pengguna Tokopedia, memulai proses investigasi dan mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan akun dan transaksi tetap terjaga. Kami terus pastikan bahwa kata sandi telah dienkripsi dengan enkripsi satu arah.
Kedua, kami telah berkomunikasi dan bekerja sama dengan pemerintah, antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara untuk melakukan investigasi atas kejadian ini sekaligus memastikan keamanan dan perlindungan atas data pribadi Anda.
Ketiga, selain melakukan investigasi internal dengan teliti, kami juga telah menunjuk institusi independen kelas dunia yang memiliki spesialisasi di bidang keamanan siber dalam membantu investigasi dan identifikasi langkah-langkah yang diperlukan guna lebih meningkatkan lagi perlindungan data para pengguna Tokopedia.
Pengguna kami adalah prioritas utama. Maka dari itu, sebagai langkah pencegahan tambahan, kami senantiasa mengajak seluruh pengguna Tokopedia mengikuti anjuran langkah pengamanan agar semua tetap terlindungi, seperti memastikan bahwa Anda selalu mengganti kata sandi akun Tokopedia secara berkala, tidak menggunakan kata sandi yang sama di berbagai platform digital, dan menjaga OTP dengan tidak memberikan kode OTP tersebut kepada pihak manapun termasuk yang mengatasnamakan Tokopedia dan untuk alasan apapun.
Kami memahami bahwa kejadian ini telah menimbulkan ketidaknyamanan pada seluruh pengguna. Maka dari itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengguna Tokopedia atas dukungan Anda yang tiada henti kepada kami di tengah tantangan kali ini."
Baca Juga:
Data Pengguna E-Commerce Sering Bocor, Apa yang Salah?
Laporan bocornya data pengguna Tokopedia sebelumnya dilaporkan oleh akun Twitter @underthebreach. Para peretas mengobral data-data tersebut dengan harga US$5.000 atau sekitar Rp74 juta.
Puluhan juta data yang bocor itu cukup fantastis. Pasalnya, data tersebut mencakup data nama lengkap, email, nomor ponsel, tanggal lahir, dan jenis kelamin.