Technologue.id, Jakarta - Industri pesawat terbang disinyalir bakal mengalami gangguan atau yang disebut sebagai catasthrophic, akibat penerapan layanan 5G baru oleh operator seluler di Amerika Serikat.
Sejumlah CEO maskapai penumpang dan kargo memperingatkan bahwa layanan 5G yang berjalan di frekuensi C-Band, yang direncanakan akan diterapkan oleh operator seluler AS, seperti Verizon dan AT&T, dapat membuat sejumlah pesawat berbodi besar (wide-body) mengalami gangguan.
Beberapa maskapai yang melaporkan kendala ini diantaranya American Airlines, Southwest Airline, Delta Air Lines, United Airlines, dan lain-lain.
Baca Juga:
Masuk 2022, Gelaran 5G Indonesia Harus Lebih Serius
C-Band sendiri adalah pita frekuensi radio dengan besaran 3,7 hingga 4,2GHz. Hal ini disebut dapat mengganggu instrumen tertentu di pesawat sehingga jaringan 5G berpotensi menyebabkan ribuan orang Amerika terdampak di luar negeri serta menyebabkan kekacauan ( catasthrophic) untuk penerbangan AS.
"Jaringan 5G berpotensi membuat puluhan ribu orang Amerika terdampak di luar negeri serta menyebabkan kekacauan untuk penerbangan AS," kata CEO American Airlines, Delta Air Lines, United Airlines, Southwest Airlines, dan lain-lain dalam sebuah surat peringatan, dikutip dari NBCNews (18/1/2022).
"Kecuali hub utama kami diizinkan untuk terbang, sebagian besar perjalanan dan pengiriman publik pada dasarnya akan dilarang terbang," kata CEO maskapai penerbangan.
Sementara itu, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS memperingatkan potensi gangguan bisa mempengaruhi instrumen pesawat yang sifatnya sensitif. Misalnya instrumen altimeter dan secara signifikan menghambat operasi dengan visibilitas rendah.
"Ini artinya, lebih dari 1.100 penerbangan dan 100.000 penumpang akan mengalami pembatalan, pengalihan, atau penundaan (saat pesawat mengalami gangguan yang disebabkan karena 5G)," kata surat peringatan terkait 5G tersebut.
Baca Juga:
Jaringan Fiber Optik Luas dan Merata Jadi Kunci Stabilnya 5G
Meski demikian ini bukan berarti bahwa maskapai penerbangan tidak percaya pada jaringan 5G, akan tetapi mereka meminta agar menara 5G ditempatkan lebih jauh dari bandara untuk mencegah terjadinya gangguan.
Di sisi lain, Verizon dan AT&T sepakat akan membatasi layanan 5G di sekitar beberapa bandara menyusul peringatan maskapai tentang gangguan "bencana" dari peluncuran minggu ini. Kedua perusahaan telah sepakat untuk mempertahankan zona penyangga di sekitar 50 bandara untuk mengurangi kemungkinan gangguan.
Namun mereka tidak menjelaskan area atau bandara mana yang akan dibatasi.