Technologue.id, Jakarta - Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melihat bagaimana industri pariwisata di Indonesia setelah masa pandemi berlalu.
Mulyanto Y.S selaku Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mengatakan hal tersebut masih dalam tahap pemulihan. Mulyanto mengatakan bahwa industri penerbangan dan pariwisata masih belum tercover seperuhnya.
Baca Juga:
Bobobox Ajak Masyarakat Sadari Pentingnya Lingkungan Berkelanjutan
"Jadi setelah pandemi ini masih dalam tahap pemulihan, kalo misal dari industri penerbangan dan pariwisata itu masih belum cover 100%, masih 50%. Salah satu sektornya itu transportasi yang notabene itu juga yang mempengaruhi wisatawan," jelasnya, saat peresmian fitur Carbon Offset Toggle Bobobox yang berkolaborasi dengan Fairatmos, Jumat (13/10),
Namun meski begitu, startup akomodasi berbasis teknologi Bobobox melihat kondisinya sudah kembali seperti sebelum pandemi, bahkan lebih tinggi.
Antonius Bong selaku Co-Founder & President Bobobox mengatakan, "Kalau dari kita malah sudah balik ke sebrlum pandemi. Dari occupacy rate, dari harga jual per-malam sudah kembali bahkan sedikit lebih tinggi daripada pre-pandemi," jelasnya.
Baca Juga:
Program Bobobox Permudah Teman Tuli Cari Akomodasi
Ia juga mengungkapkan rasa optimisnya terhadap industri traveling dan penerbangan yang akan bisa terus meningkat hingga 100%.
"Saya optimis traveling industry will return much stronger than before dan ga akan butuh waktu lama karena kita salah satu negara dengan domestic traveler yang terbanyak dan domestik yang paling cepat pergerakan dan improvementnya," tutup Antonius.