Technologue.id, Jakarta – Awal Agustus 2018, BlackBerry menelurkan produk ke dua dan ketiganya tahun ini. Mereka adalah Evolve dan Evolve X, smartphone berlayar sentuh sepenuhnya yang mengandalkan kapastias baterai jumbo. Ya, kedua perangkat tersebut sama-sama mirip dari segi desain, juga mengusung baterai bongsor 4.000mAh yang sudah mendukung QuickCharge 3.0, layar 6 inci 2160x1080 piksel berasio 18:9, dan ROM 64GB. Kedua handset yang memakai port USB Type-C itu turut dipersenjatai dengan OS Android 8.1 Oreo, kamera depan 16MP, dan slot microSD.
Baca juga:
Begini Bocoran Spesifikasi BlackBerry “Hantu”
Bedanya, BlackBerry Evolve hadir dengan RAM 4GB, Snapdragon 450 octa-core 1.8 GHz, GPU Adreno 506, serta dual-camera 13MP. Adapun Evolve X menggunakan Snapdragon 660 octa-core (4x2.2 GHz Kryo 260 & 4x1.8 GHz Kryo 260), GPU Adreno 512, juga RAM 6GB. Tak ketinggalan, gawai yang telah mendukung fitur wireless charging ini mempunyai shooter ganda 12MP (f/1.8) + 13MP (f/2.6). Untuk harga, BlackBerry membanderol Evolve dengan US$365 (sekitar Rp5,2 jutaan). Sementara Evolve X dijual seharga US$510 (Rp7,3 jutaan).Baca juga:
BlackBerry Masih Ngotot Bikin Smartphone Keyboard Fisik
Bisa dibilang, banderol perangkat yang sebelumnya terendus bernama BlackBerry Ghost itu terlampau tinggi, mengingat secara garis besar, Evolve dan Evolve X spesifikasinya mirip dengan ponsel-ponsel yang menyasar kelas menengah. Tengoklah Xiaomi Mi Note 3, sama-sama ber-chipset Snapdragon 660, harganya sekitar Rp5 jutaan saja saat di-launching tahun lalu. Sedang pemakai Snapdragon 450 lain yang lebih murah misalnya Samsung Galaxy J8 (Rp3.999.000).Baca juga:
Yang sedikit disayangkan, lewat semester pertama 2018 ini, BlackBerry masih belum mengadopsi Snapdragon seri 800, yang merupakan lini chipset tercanggih Snapdragon. Hal ini perlu menjadi pertimbangan tersendiri bagi vendor asal Kanada itu, mengingat mereka memutuskan untuk bermain di pasar Android yang vendor-vendornya tak ragu menawarkan gawai berspesifikasi tinggi dengan harga terjangkau.