Technologue.id, Jakarta - Pengguna internet ramai membahas "Pegasus", di tengah beredarnya kabar bahwa malware mata-mata (spyware) itu dapat meretas ponsel ribuan orang dan melakukan pengawasan.
Software mata-mata digital itu buatan perusahaan Israel, NSO Group, dituding telah mengintai beberapa tokoh di seluruh dunia seperti aktivis, jurnalis, hingga pebisnis.
Baca Juga:
Spyware Israel Incar Aktivis Indonesia
Sebenarnya apa itu Pegasus?
Pegasus merupakan produk spyware yang didesain untuk memantau semua kegiatan pengguna ponsel, seperti SMS, email, data lokasi, riwayat browsing, panggilan telepon, dan lainnya.
Spyware ini juga bisa menginfeksi melalui tautan yang dikirim lewat SMS. Pegasus biasanya digunakan pemerintah dan badan intelijen.
Spyware ini dapat menyerang semua jenis perangkat gadget yang menjalankan sistem operasi iOS maupun Android.
Untuk menginfeksi perangkat Android, Pegasus memanfaatkan metode rooting atau Frameroot. Sementara iOS, spyware ini menggunakan metode jailbreak atau proses menghilangkan batasan yang diberlakukan oleh Apple.
Dilansir dari The Guardian (18/7/2021), Pegasus merupakan spyware paling kuat yang pernah dikembangkan oleh perusahaan swasta.
Baca Juga:
Waduh, Puluhan Juta Pengguna Google Chrome Terinfeksi Spyware
Setelah spyware menjangkiti ponsel korban, tanpa mereka sadari, sistem dapat mengubahnya menjadi perangkat pengawasan 24 jam. Pegasus dapat menyalin pesan yang pengguna kirim atau terima, mengumpulkan foto, hingga menyadap panggilan telepon.
Software tersebut pun bisa digunakan untuk menyalin data dan bahkan menghidupkan mikrofon untuk mengubah telepon menjadi perangkat yang mendengarkan.
Bahkan Pegasus dapat menunjukkan dengan tepat di mana Anda berada, di mana Anda pernah berada, dan siapa yang Anda temui.
Banyak pelanggan NSO Group adalah pemerintah yang mengatakan mereka ingin perangkat lunak untuk mengawasi teroris dan memerangi kejahatan serius.