Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Bikin "Gaduh", Haruskah Media Online Menutup Kolom Komentar di Situsnya?
SHARE:

Technologue.id, Malang – Internet memang telah memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mendapatkan asupan informasi yang dibutuhkan, bahkan sebanyak-banyaknya jika perlu karena sangat memungkinkan. Hal inilah yang membuat banyak pihak proaktif dan semangat untuk terjun ke bisnis media online. Namun, banyaknya media online yang lahir belakangan di Tanah Air bukannya tanpa kontroversi. Selain kerap dituding sebagai penyebar berita hoax atau kebohongan hingga memantik provokasi di masyarakat, media online juga dikambinghitamkan karena suka "mengadu" netizen di kolom komentarnya. Akan tetapi, Budiono Darsono menjelaskan kalau fitur yang menampung komentar masyarakat justru amat penting bagi media online. "Menghilangkan kolom komentar itu fatal bagi media online," tegas pria yang kini menjabat sebagai Presiden Komisaris Kumparan.com itu saat menjawab pertanyaan dari salah seorang peserta kuliah tamu di Auditorium Nuswantara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Rabu (18/05/17). Dalam kuliah tamu bertajuk "Media Online, Masyarakat Informasi, dan Hoax" tersebut, eks co-founder Detik.com itu turut menjabarkan fenomena betapa menariknya kolom komentar di media online. Menurutnya, netizen sekarang banyak yang lebih suka membaca kolom komentar daripada konten berita dari suatu media. Sebab, cuap-cuap antarwarganet kadang lebih seru dan menarik dari berita itu sendiri. Bahkan, tak jarang bisa membuat pembacanya terhibur. Walau demikian, kolom komentar ia nilai punya peranan penting, yakni sebagai tempat melampiaskan kejengkelan, rasa senang, atau emosi masyarakat. Dengan tetap dimoderasi, membiarkan netizen berkelakar di kolom komentar menurut Budiono lebih baik daripada melihat emosi mereka terlampiaskan dengan kontak fisik. Ia turut berpesan agar masyarakat tetap bijak dalam berkomentar di dunia maya, juga untuk tidak terlalu menyeriusi semua hal yang mereka baca di media sosial dan media online. "Di internet, jangan baper, senang-senang sajalah," pesannya.   Baca juga: Berkat Google, Browsing Kini Dua Kali Lebih Cepat! YouTube Klaim Berhasil Tekan Pembajakan Lagu, Kok Bisa? Ini Negara-Negara Pencinta Film Porno VR, Ada Indonesia?

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun