Technologue.id, Jakarta - XL Axiata membeberkan sejumlah strategi untuk mempertahankan performa perusahaan pada tahun ini, di antaranya dengan terus fokus meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan serta membangun infrastruktur jaringan.
"Tahun ini, fokus XL salah satunya adalah memperluas infrastruktur di Jawa dan Pulau Jawa. (Proyek) ini dilakukan oleh XL sendiri maupun berkolaborasi dengan Pemerintah. Kita ada program bersama dengan pemerintah," ujar Henry Wijayanoto, Head of External Communications PT. XL Axiata Tbk, dalam acara peluncuran XL Poin di Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Baca Juga:
XL Axiata Apresiasi Loyalitas Pelanggan Lewat Program Tukar Poin
Dia mengatakan bahwa performa XL Axiata senantiasa didukung oleh pelanggannya. Oleh karena itu, perusahaan harus terus memberikan layanan telekomunikasi, terutama layanan internet yang cepat dan terjangkau oleh pelanggan.
"Soal kepuasan pelanggan, kita banyak program dan offering yang dimaksudkan secara personal, kemudahan mendapatkan informasi dan transaksi melalui proses personalisasi dan sebagainya," imbuhnya.
Lebih lanjut, keterbatasan spektrum membuat progress implementasi 5G bak jalan di tempat. Ditambah Usecase terkait 5G memang belum begitu tinggi di Indonesia. Adapun sebagian besar jaringan ini hanya digunakan di segmen industri dan pemerintah, tetapi nyaris belum diterapkan di masyarakat.
Oleh karena itu, XL akan gencar melakukan pembangunan BTS 4G menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis dari XL.
Baca Juga:
XL Axiata dan Huawei Sukses Gelar Live Trial Komersial Jaringan
"Issue-nya (5G) adalah keterbatasan spektrum. Kalau kita hanya mengandalkan di luar spektrum itu harus investasi yang high cost. Kan kita juga harus memikirkan dari sisi bisnis. Nah fokus kita bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan 4G. Karena 5G pertumbuhannya itu sesuai dengan kebutuhan," terang Henry.
Hingga akhir September 2023, total jumlah BTS XL Axiata mencapai 158.225 BTS, termasuk BTS 4G sebanyak 103.408 unit. Jumlah BTS ini meningkat 7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan tingkat keterhubungan dengan jaringan fiber optik mencapai 61% (fiberized).
Investasi dan strategi jaringan yang terus dilakukan tersebut telah berhasil meningkatkan kualitas pengalaman jaringan yang lebih baik untuk mendukung penggunaan layanan yang lebih tinggi.