Technologue.id, Jakarta - Melanie Perkins berhasil menyabet peringkat ketiga wanita terkaya di Australia. Gelar bergengsi yang diimpikan semua orang ini diraih berkat aplikasi desain grafis besutannya, Canva yang laku keras selama pandemi virus Corona.
Kesuksesan Canva membawa Perkins sebagai miliarder muda dengan estimasi kekayaan mencapai $2,5 miliar atau setara Rp 35 triliun. Nilai Canva saat ini juga dikabarkan melonjak menjadi $8,77 miliar usai mendapatkan suntikan dana dari sejumlah investor termasuk Blackbird Ventures dan Sequoia Capital.
Baca Juga:
Anak Muda Ini Berhasil Geser Posisi Jack Ma Sebagai Orang Terkaya di China
Kehadiran Canva sendiri menurut Perkins bermula dari kesulitannya menggunakan program desain Adobe. Pada saat itu ia berusia 19 tahun dan muncul ide membuat platform desain yang lebih mudah.
"Ini benar- benar sulit dan kompleks. Orang harus menghabiskan waktu satu semester hanya untuk mempelajari di mana tombol-tombolnya dan hal itu rasanya sungguh konyol," ujarnya dikutip dari CNBC (29/6/2020).
"Saya pikir di masa depan, semua hal tersebut akan berubah dimana aplikasi akan menjadi online serta kolaboratif sehingga tidak menghadirkan tool-tool yang berat," imbuhnya.
Baca Juga:
Lampaui Bill Gates, Jeff Bezos Jadi Orang Terkaya Dunia
Kesuksesan Canva bermula pada tahun 2010, dimana Perkins diundang ke San Francisco oleh Bill Tai yang merupakan seorang investor untuk mempresentasikan karyanya tersebut. Kala itu Bill merasa puas sehingga membuka peluang bagi Canva untuk terhubung ke investor lain.
Beberapa tahun setelahnya tepatnya di tahun 2013, Canva berhasil menerima suntikan dana pertamanya sebesar $1,5 juta. Berkat pendanaan ini, Canva semakin dikenal dan berhasil menarik minat banyak pengguna di dunia.