Technologue.id, Jakarta - Sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami banjir bandang dan longsor. Layanan telekomunikasi di daerah terdampak pun lumpuh.
Beberapa site BTS seluler mengalami down service dan tidak dapat berfungsi. Berdasarkan hasil dari monitoring operator seluler, ditemukan setidaknya ada 98 site yang terdampak di provinsi NTT dan 4 site di provinsi NTB.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mendorong upaya pemulihan layanan telekomunikasi di wilayah tersebut. Ia menyebut bahwa saat ini pihaknya terus berkordinasi dengan para operator seluler.
Baca Juga:
Nomor-nomor yang Bisa Dihubungi Saat Terdampak Banjir dan Butuh Bantuan
"Kami terus melakukan monitoring terhadap jaringan telekomunikasi dan meminta operator seluler untuk mengerahkan segala upaya pemulihan layanan terhadap site seluler yang masih down," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (5/4/2021).
Johnny mengatakan, saat ini operator seluler tengah berupaya keras untuk mengaktifkan kembali BTS yang terdampak bencana agar dapat berfungsi kembali secara normal meskipun jaringan listrik belum kembali tersedia.
Mobile Backup Power (MBP) atau genset sudah disediakan para operator seluler sebagai alternatif untuk menyambungkan kembali site BTS yang terdampak.
"Bersama operator seluler, kami berkomitmen untuk terus menyediakan kapasitas dan kualitas layanan telekomunikasi terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya.
Baca Juga:
Tips Menghadapi Bencana Banjir
Untuk diketahui, bencana banjir semula melanda beberapa titik di Kabupaten Malaka sejak Jumat lalu. Banjir kemudian melanda wilayah Bima disertai dengan longsor pada hari berikutnya.
Di hari Minggu, bencana juga turut menimpa wilayah Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang.
Hingga Senin malam (5/4/2021), Kementerian Sosial mencatat ada 86 korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi di NTT dan NTB ini. Selain itu, puluhan orang masih dalam pencarian.