Technologue.id, Jakarta – Ancaman siber ke perusahaan bisa datang dari mana saja. Pelaku peretasan tidak melulu pihak luar tetapi bisa pula kalangan internal. Berdasarkan studi Ponemon yang terbit di tahun ini menunjukkan rata-rata biaya insiden yang disebabkan oleh ancaman dari dalam adalah US$ 8,76 juta per tahun. Albert Lee, Direktur APAC ObserveIT, menjelaskan bahwa serangan dari dalam tidak kalah membahayakan jika dibanding dengan serangan dari pihak luar. Di saat perusahaan sangat mempersiapkan keamanan lembaganya dari jenis serangan luar, sementara itu, bahaya laten yang hadir dari pihak intern lembaga tersebut justru kurang diperhatikan. "Banyak terjadi sabotase dan pencurian data di perusahaan. Belakangan ini ancaman dari dalam terus berkembang dibanding dengan ancaman dari luar. 60 persen ancaman berasal dari dalam karena mereka punya akses langsung ke data," tutur Albert.
Baca Juga:
Solusi IoT Telkomsel Kelola Sistem Keamanan Peruri
Menurutnya, ancaman internal tidak hanya berasal karyawan yang masih bekerja, namun bisa juga mantan karyawan atau jasa vendor security pihak ketiga. Untuk mengantisipasi hal demikian, ObserveIT menawarkan purpose-built platform terdapat di dalamnya ada lebih dari 300 indikator ancaman dari dalam yang tidak umum. Indikator tersebut menyediakan solusi keamanan ancaman orang dalam, termasuk pemantauan karyawan, pemantauan aktivitas pengguna, analisis perilaku, penegakan kebijakan, dan forensik digital.Baca Juga:
Kasus Aduan Meningkat, Komnas Perempuan Andalkan Teknologi Permudah Laporan Korban
Selain itu, perangkat lunak ini juga mampu mengidentifikasi tindakan user yang tidak sesuai kebijakan organisasi, misalnya perpindahan data dari komputer atau server yang tidak seharusnya, penggunaan aplikasi yang tidak diperbolehkan, tindakan yang tidak sah dan lain-lain, untuk mendeteksi, menginvestigasi dan menghentikan ancaman dari dalam. Begitu ada indikasi pembobolan data, sistem ObserveIT bakal mengirimkan peringatan ke administator atau level management secara realtime. "Mereka (pelaku) bisa langsung ke detect bila terindikasi ada ancaman. Perusahaan hanya perlu instal software dari ObserveIT sesuai kebutuhan, apakah untuk proteksi server atau laptop karyawan," ujarnya.Baca Juga:
Solusi keamanan dari perusahaan asal Amerika itu telah diadopsi di lebih dari 1.800 pelanggan korporasi di seluruh dunia yang berasal dari berbagai industri mulai dari banking, telecom, healtcare, insurance, pemerintah, dan lainnya. ObserveIT hadir di Cyber Security Indonesia bersama PT Inov Perdana Teknologi (INOV), distributor technologi terkemuka di Indonesia. Di Jakarta Convention Centre (5-7 Desember), ObserveIT dan INOV menyoroti mengapa pihak dalam - karyawan, vendor, pengguna dan lainnya - menjadi penyebab salah satu risiko keamanan terbesar bagi dunia usaha di Indonesia, terlepas dari apapun sektornya dan seberapa canggihnya solusi keamanan yang digunakan untuk memerangi ancaman yang berlapis. “Kami senang bisa hadir di Cyber Security Indonesia bersama ObserveIT,” lanjut Willy T.W. Hioe, Direktur PT Inov Perdana Teknologi. “Bermitra dengan provider platform Insider Threat Management terkemuka memberi kami kesempatan untuk menampilkan solusi terbaru dan terbaik yang dapat mengatasi ancaman dari dalam, dimana hal ini juga menjadi perhatian yang semakin besar dari pelanggan kami.”