SHARE:
Technologue.id, Jakarta - XL Axiata membeberkan pencapaian positif sepanjang tahun lalu. Hal ini tertuang dalam Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Dikatakan Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, pencapaian ini melampaui pencapaian secara rata-rata industri telekomunikasi Indonesia, dimana mengalami pertumbuhan secara negatif.
Baca Juga: Bangun Jaringan di Luar Jawa, XL Axiata Tambah Duit Jajan
Namun, XL Axiata justru sukses mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 0,4 persen lebih tinggi dari pencapaian tahun lalu. "Tahun 2018, industri (telekomunikasi) tumbuh secara negatif minus 7,5 persen, sementara EBITDA minus sebanyak 16,3 persen. Namun XL bisa mengalami kenaikan pendapatan 0,4 persen dan EBITDA 2,3 persen," jelasnya, usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, di Jakarta, Senin (29/4/2019). Pertumbuhan XL Axiata ini terutama didorong oleh pendapatan dari layanan data yang meningkat 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Peningkatan ini memperbesar kontribusi pendapatan layanan data pada total pendapatan perusahaan menjadi 80 persen di 2018, meningkat dari 69 persen di tahun sebelumnya. Dian menyebutkan bahwa peningkatan pendapatan dari data yang sangat pesat tersebut tidak hanya lebih tinggi dari perolehan industri, namun juga mampu menutup dampak negatif dari penurunan pendapatan layanan tradisional voice dan SMS. Pencapaian ini juga merupakan prestasi tersendiri karena operator lain merasakan dampak yang lebih berat dari penurunan kinerja kedua layanan warisan masa lalu tersebut. "XL menjadi satu-satunya operator yang mengalami kenaikan pendapatan dan EBITDA di saat industri tumbuh negatif," ucapnya. Hingga tutup tahun 2018, EBITDA atau pendapatan sebelum bunga mengalami peningkatan sebesar 2 persen YoY, dengan margin naik 1 ppt menjadi 37,0 persen. Capaian ini terutama terdorong oleh peningkatan pendapatan dan lebih berfokusnya perusahaan pada efisiensi biaya.