SHARE:
Technologue.id, Jakarta – Senin (09/07/2018), Xiaomi secara resmi melantai di pasar modal Hong Kong, yaitu di Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd. Namun, debut perusahaan asal China ini tak sesuai yang telah mereka canangkan.
Baca juga:
Xiaomi Bertekad Masuk AS Tahun Depan
Melansir Reuters.com (09/07/2018), Xiaomi sejatinya menetapkan harga sahamnya di angka HK$17 (Rp31.070). Sayang, pembukaan perdagangan saham perdana mereka justru turun 6 persen, menjadi HK$16,6 (setara Rp30.338) saja. Untungnya setelah jeda perdagangan, saham Xiaomi sempat sedikit naik. Terakhir, per lembar saham Xiaomi terpantau berharga HK$16,88 (Rp30.850).Baca juga:
Xiaomi Siap Jadi Perusahaan Publik, Berapa Valuasi Mereka?
Setidaknya, ada dua alasan mengapa performa Xiaomi di pasar bursa kurang maksimal; salah satunya adalah sentimen dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang terlalu tinggi. Di samping itu, sebagian investor juga merasa harga saha Xiaomi terlalu tinggi saat IPO, terlebih jika dibandingkan dengan perusahaan teknologi lainnya seperti Apple, Facebook, dan Tencent. Xiaomi sendiri telah menjual 2,18 miliar sahamnya. IPO mereka pun tercatat sebagai yang terbesar di sektor teknologi dalam empat tahun terakhir atau pasca Alibaba Group meraup US$25 miliar (Rp358 triliunan).Baca juga:
Namun, ini hanya langkah awal dari ekspansi masif Xiaomi. Mengingat tahun depan mereka berkomitmen untuk mempenetrasi pasar AS, bukan tidak mungkin akan datang investor-investor baru dari Negeri Paman Sam yang bakal mem-backing Lei Jun cs seiring berjalannya waktu.