Technologue.id, Jakarta - Dunia kembali kehilangan salah satu manusia hebat. Adalah Norman Abramson yang merupakan pelopor jaringan WiFi yang saat ini kita semua gunakan.
Dilansir dari The Verge pada Senin (14/12/2020), Abramson dikabarkan meninggal dunia di usianya yang ke-88 tahun. Ia meninggal karena kanker kulit yang telah menyebar di paru-parunya.
Abramson sendiri merupakan lulusan Universitas Harvard pada 1953. Dia melanjutkan pendidikan masternya di jurusan fisika, Universitas California pada 1955.
Baca Juga:
Apple dan Google Garap Ekosistem 6G
Di tahun 1958, Abramson mendapat gelar Ph.D untuk jurusan teknik elektrik di Universitas Stanford. Ia juga menjadi pengajar teknik elektronika dan ilmu komputer di Universitas Hawaii.
Ketika menjadi tenaga pengajar inilah Abramson mengerjakan proyek bernama ALOHAnet. Proyek ini dirancang sebagai sistem untuk perguruan tinggi dan universitas lain berbagi data penelitian.
Inti dari proyek ini adalah menemukan sistem yang mampu mengirimkan pesan melalui jaringan radio dengan lebih efisien tanpa membutuhkan penjadwalan transmisi. Apabila pesan tidak diterima, maka akan dikirimkan kembali.
Baca Juga:
Nokia Menang Tender Bangun 4G di Bulan
Inovasi-inovasi di proyek ALOHA ini kemudian menjadi cikal bakal jaringan WiFi yang kita gunakan saat ini.
Presiden Universitas Hawaii, David Lassner mengatakan, "Hanya ada sedikit orang yang memiliki pengaruh sepenting Norm dalam mempengaruhi cara orang-orang berkomunikasi dan berbagi informasi hari ini."
"Norm menghubungkan antar-pulau di Hawai dan di dunia, meninggalkan warisan di Universitas Hawaii melalui gagasan dan murid-muridnya," pungkasnya.