Technologue.id, Jakarta – Pemberitaan tentang Uber belakangan tak selalu baik. Pasca laporan pelecehan yang dialami mantan pegawainya, mundurnya Travis Kalanick dari kursi CEO setelah ditekan investor Uber, hingga rumor penjualan bisnisnya di Asia Tenggara, mimpi Uber yang pernah mereka ungkap untuk membuat kota masa depan seakan tertutup. Mereka tak cuma menyiapkan proyek mobil pintar yang di tahun 2017 lalu sudah diujicobakan dan bisa mengarungi lebih dari 30.000 km dalam seminggu, tetapi juga mobil terbang.
Baca juga:
CEO Uber: Taksi Terbang Siap Mengudara 5-10 Tahun Mendatang
Flying car yang dirakit Uber ini konon bukanlah mobil terbang biasa. Tak hanya bisa terbang dan dikendarai, penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi itu juga bermimpi untuk merakit mobil electric yang bisa melakukan VTOL (vertical take-off and landing). Tujuannya adalah "menciptakan" ruang lapang baru di area perkotaan untuk memarkir mobil. Karena jalanan makin sesak, Uber berangan-angan memarkirkan sementara mobil terbangnya di atas gedung untuk mengangkut dan menurunkan penumpang.Baca juga:
Nah, demi melancarkan target mereka melakukan trial mobil terbang di tiga kota pada tahun 2020 mendatang dan dihadirkan di tengah masyarakat dalam lima sampai 10 tahun mendatang, tahun ini Uber mengumumkan pihaknya siap menjadi tuan rumah konferensi aviasi untuk kali kedua, Elevate Summit. Event yang akan digelar di bulan Mei 2018 itu diharapkan bisa jadi dedikasi tersendiri Uber terhadap kendaraan masa depan dan intensinya memimpin industri transportasi.Baca juga:
Di acara yang digelar di Los Angeles itu – kota yang konon bakal dijadikan salah satu dari tiga kota pilot project mobil terbangnya – Uber kabarnya juga akan melakukan demonstrasi sembari memberi pengumuman penting. Sayangnya, tak banyak informasi yang bisa didapat redaksi dari event ini, selain sifatnya yang tertutup dan dihadiri speaker dari NASA dan kalangan akademisi.