Technologue.id, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan Indonesia bisa menjadi negara yang 'merdeka sinyal' alias sudah terjangkau akses internet di di kawasan terpencil, terluar, dan tertinggal (3T). Anang Latif, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, menuturkan, penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi merupakan upaya menyediakan kapasitas satelit lebih awal sembari menunggu konstruksi Proyek KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) Satelit Multifungsi "Sembari menunggu penyelesaian Satria (Satelit Indonesia Raya) yang ditargetkan selesai 2020, kita menyediakan akses internet cepat untuk kebutuhan layanan pendidikan, kesehatan dan pertahanan keamanan dengan kerja sama ini," ungkap Anang Latif.
Baca Juga: Sektor Telekomunikasi Dorong BAKTI Raih BLU Terbesar Kedua
Untuk mempercepat terwujudnya target tersebut, pemerintah menggandeng lima perusahaan penyedia satelit untuk menyebar akses internet di kawasan 3T. Kelima perusahaan ini merupakan pemenang lelang penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi yang dilakukan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo. Proses lelang telah selesai pada 16 Januari lalu dan menghasilkan lima pemenang, yakni PT Aplikanusa Lintasarta, PT Indo Pratama Teleglobal, Konsorsium Iforte HTS, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), dan PT Telekomunikasi Indonesia. Dikatakan Anang, nantinya tiap operator bakal menyediakan kapasitas satelit sebesar 21 Gbps. Penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi ini juga akan dimanfaatkan untuk mendukung program Layanan Akses Internet (BAKTI Aksi) dan layanan backhaul BTS (BAKTI Sinyal). Dengan upaya ini, Anang optimistis jika seluruh masyarakat Indonesia di seluruh wilayah bakal mendapatkan akses internet yang layak. "Penyediaan kapasitas satelit ini turut memperhatikan Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati. Jika melihat karakteristik wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar) yakni minimnya akses transportasi dan sumber daya listrik, kami optimistis dengan penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi ini, Indonesia dapat merdeka sinyal dengan cepat," ungkap Anang.Baca Juga: Sambil Video Call, Menkominfo Uji Coba Jaringan Palapa Ring Tengah
Hingga saat ini, masih ada kurang lebih 149.400 lokasi yang membutuhkan layanan internet cepat. Penyewaan kelima operator satelit ini dianggap bisa menjadi solusi untuk memperluas cakupan internet di Tanah Air. Sebagian besar dari layanan akses internet ataupun backhaul BTS sampai saat ini masih menggunakan sambungan jaringan satelit. Hal ini disebabkan masih banyak daerah yang tidak terjangkau jaringan dengan teknologi terrestrial. Oleh sebab itu, penyediaan kapasitas satelit dapat membantu memberikan layanan telekomunikasi yang lebih masif untuk mewujudkan konektivitas nasional.