Technologue.id, Jakarta – Sebuah temuan baru dari Armis Labs barangkali cukup membuat Anda dan banyak orang tercengang. Pasalnya, gara-gara Bluetooth, jutaan gawai berada dalam ancaman serangan malware yang baru terindentifikasi. Melansir CNET (12/09/17), tak tanggung-tanggung, jumlah perangkat yang berpotensi terserang malware bernama BlueBorne itu ada lebih dari 5,3 miliar. Jumlah itu melebihi setengah dari kisaran gadget yang menggunakan Bluetooth sedunia, entah itu smartphone, laptop, hingga speaker, yakni 8,2 miliar.
Baca juga:
Kapan iPhone 8 dan iPhone X Masuk Indonesia?
Keunggulan Bluetooth yang bisa terkoneksi satu sama lain dengan mudah membuat pihak tak bertanggung jawab punya kans untuk menyusupinya dengan BlueBorne. Bahkan, korban kemungkinan besar tak akan tahu kalau mereka terserang malware dengan tingkat infeksi tinggi ini. Apa dampaknya? BlueBorne dapat membuat perangkat yang diinfeksinya mengklik link yang seharusnya diklik atau mengunduh virus diam-diam. Begitu ada satu produk elektronik tersebut terinfeksi, BlueBorne bakal kembali menyebarkan dirinya dengan perangkat lain yang terhubung dengannya via Bluetooth. Tanpa tega, malware ini bisa merangsek ke beragam sistem operasi, termasuk Android, iOS, dan Windows.Baca juga:
Android One Akan Mendarat di Amerika Serikat?
Skenario mengerikannya, bisa saja BlueBorne ini dimanfaatkan hacker untuk menyerang bank atau instansi terlarang yang mungkin saja menyimpan data-data penting milik banyak orang. Menurut Armis Lab, perangkat iOS yang berpotensi terinfeksi adalah yang mengusung versi 9.3.5 ke bawah.Baca juga:
Baru Lahir, Samsung Galaxy Note 8 Langsung Pecahkan Rekor! Apa Itu?
Sedangkan pengguna Windows dan Android yang belum meng-update pengamanan OS-nya dengan patch di bulan Juli dan Agustus bisa saja terserang BlueBorne. Selain memperbarui security patch, pengamanan termudah dari invasi BlueBorne adalah dengan tidak mengaktifkan Bluetooth setiap saat.