Technologue.id, Jakarta - Astronot NASA Jasmin Moghbeli dan Loral O’Hara menandai perjalanan luar angkasa pertama mereka pada bulan ini. Mereka menjalankan misi spacewalk atau pemeliharaan stasiun luar angkasa (ISS).
Perdana berada di ISS mungkin memberikan kesan tersendiri bagi astronot dan kejadian tak terlupakan seperti tas peralatan yang terjatuh saat misi "berjalan di luar angkasa".
Baca Juga:
Electrum dan Gojek Luncurkan Motor Listrik Baru Bernama H5
Pasangan ini menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan mereka di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama enam jam 42 menit, menurut badan antariksa tersebut.
Perjalanan luar angkasa pada tanggal 1 November menyaksikan Moghbeli dan O’Hara menyelesaikan pekerjaan pada susunan surya di stasiun tersebut, yang melacak matahari, tetapi mereka kabarnya kehabisan waktu untuk melepas dan menyimpan kotak elektronik komunikasi.
Selama misi berjam-jam tersebut, sebuah tas peralatan tergelincir dan “hilang,” kata NASA, dan pengontrol penerbangan melihatnya menggunakan kamera eksternal ISS. Untungnya, alat tersebut tidak diperlukan untuk tugas mereka selanjutnya.
"Mission Control menganalisis lintasan tas dan menentukan bahwa risiko kontak kembali dengan stasiun tersebut rendah dan kru di dalamnya serta stasiun luar angkasa aman dan tidak diperlukan tindakan apa pun,” kata NASA di blog resminya.
Menurut EarthSky, sebuah situs web yang melacak peristiwa kosmik, tas peralatan tersebut saat ini mengorbit Bumi di depan ISS, dan berpotensi terlihat dari Bumi dengan teropong selama beberapa bulan ke depan hingga hancur di atmosfer planet kita.
Ini bukan pertama kalinya seorang astronot kehilangan peralatan di luar angkasa. Pada 2008, tas Heide Stefanyshyn-Piper melayang saat dia sedang membersihkan dan melumasi roda gigi pada sambungan putar yang tidak berfungsi.
Baca Juga:
Ingin Beli Mobil Listrik Bekas? Perhatikan 4 Tips Ini
Dalam perjalanan luar angkasa tahun 2006, astronot Piers Sellers dan Michael Fossum kehilangan spatula berukuran 14 inci saat menguji metode perbaikan pesawat ulang-alik.
Sampah luar angkasa, seperti benda-benda tersebut, merupakan material buatan yang mengorbit Bumi namun sudah tidak berfungsi lagi. Benda tersebut bisa berupa apa saja, mulai dari serpihan kecil cat hingga bagian yang dibuang saat peluncuran roket.