Technologue.id, Jakarta - Amerika Serikat menawarkan dana hingga $10 juta untuk informasi tentang anggota kelompok ancaman Korea Utara yang disponsori oleh negara. Jumlah tersebut lebih besar dari yang diumumkan oleh Departemen Luar Negeri pada bulan April lalu.
Tidak berhenti sampai di situ saja, akan ada kucuran uang tunai untuk intelijen yang terkait dengan aktivitas pemerintah di dunia maya khususnya di Korea Utara.
Adapun nama-nama intelijen yang dimaksud ialah Andariel, APT38, BlueNoroff, Guardians of Peace, Kimsuky, dan Lazarus Group yang menargetkan infrastruktur penting di AS.
Baca Juga:
Titipku Adakan Program "PEKERJA" Bagi Para Jatiper
Selanjutnya, “pemberitahuan terbaru” adalah bagian dari kampanye berkelanjutan yang lebih besar oleh Departemen Luar Negeri dan lembaga pemerintah AS lainnya untuk menawarkan informasi mengenai serangan siber dari Korea Utara atau negara lain terhadap Amerika Serikat. Lantas, kenapa harus Korea Utara?
Korea Utara menjadi negara dengan kejahatan dunia maya yang cukup tinggi. Mengejutkannya, kejahatan yang dilakukan tersebut disponsori oleh negara-negara terkemuka seperti Rusia, Iran, dan Cina.
Baca Juga:
Ulefone Armor 15 TWS Earbuds Segera Meluncur di Kickstarter
Lebih lanjut, menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman (DGAP), aktivitas dunia maya negara itu mencapai tiga tujuan dan tidak akan kemana-mana.
“Aktivitas di ruang siber menunjukkan rasio manfaat, biaya, dan risiko yang sangat menguntungkan,” ujar Elisabeth Shu, peneliti untuk Program Keamanan dan Pertahanan DGAP, menulis dalam laporan tersebut.