Technologue.id, Jakarta - Perangkat wearable seperti Apple Watch begitu digandrungi terlebih di tengah pandemi seperti sekarang ini. Banyak yang menilai alat itu mampu mendeteksi gejala awal Covid-19.
Sebuah makalah baru yang diterbitkan jurnal JAMA Network Open mengatakan hal tersebut memang dimungkinkan. Perangkat wearable seperti Apple Watch dan Fitbits disebut dapat memberikan data tentang efek jangka panjang dari Covid-19.
Temuan ini berasal dari uji coba Digital Engagement and Tracking for Early Control and Treatment (DETECT) yang dijalankan oleh para ilmuwan di Scripps Research Translational Institute di California.
Baca Juga:
Nyawa Wanita Asal AS ini Selamat Berkat Apple Watch, Kok Bisa?
Studi berlangsung dari 25 Maret 2020 hingga 24 Januari 2021 dengan melibatkan lebih dari 37.000 orang yang menggunakan Fitbits, Apple Watch, dan perangkat wearable lainnya. Riset ini didukung oleh aplikasi penelitian MyDataHelps.
Berdasarkan riset, para peneliti menemukan bahwa mereka yang terinfeksi, detak jantungnya menurun pada awalnya, tetapi kemudian naik ke tingkat yang lebih tinggi, di mana dibutuhkan sekitar 79 hari sebelum kembali ke tingkat istirahat normal.
Seorang ahli epidemiologi di Scripps, Jennifer Radin, mengatakan, ada perubahan yang jauh lebih besar dalam detak jantung istirahat untuk individu yang memiliki Covid dibandingkan dengan infeksi virus lainnya.
Baca Juga:
Pilihan Smartband dengan Fitur Pengukur Saturasi Oksigen
Kendati demikian, Radin mengatakan bahwa masih butuh lebih banyak penelitian sehingga dapat melihat apakah perangkat benar-benar dapat memainkan peran penting tidak hanya dalam deteksi, tetapi juga melacak efek jangka panjangnya.
"Kami ingin melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengumpulkan gejala jangka panjang sehingga kami dapat membandingkan perubahan fisiologis yang kami lihat dengan gejala yang sebenarnya dialami peserta," paparnya.