Technologue.id, Jakarta – Siapa tak pernah mendengar nama Netflix? Perusahaan yang dipimpin Reed Hastings itu adalah penyedia layanan streaming film dan serial televisi terpopuler saat ini. Saking populernya, berdasarkan survei dari Pricewaterhouse Coopers terhadap 2.000 orang responden, subscriber Netflix bahkan sudah sama jumlahnya dengan pelanggan TV kabel. Hal ini mungkin salah satu yang melatarbelakangi rumor bahwa Apple akan mengakuisisi Netflix, di samping adanya pemberlakuan potongan pajak untuk korporat yang diberlakukan presiden AS, Donald Trump. Ya, sejak lama Apple telah lama menyimpan uangnya di AS untuk menghindari pajak yang tinggi. Reformasi pajak terkini memungkinkan bagi Apple untuk memakai uang tersebut.
Baca juga:
Selain Dibayar Rp1,46 Triliun, CEO Apple Juga Nikmati Kemewahan Ini
Melansir BusinessInsider.com (01/01/2018), menurut analis Citi, Jim Suva dan Asiya Merchant, kans akuisisi itu terealisasi adalah 40 persen. Untuk membeli Netflix pun Apple hanya perlu menghabiskan sepertiga uangnya yang ada di luar negeri. "Apple memiliki terlalu banyak uang tunai - hampir 250 miliar USD (sekitar Rp3.378 triliun), tumbuh sebesar 50 miliar USD (sekitar Rp676 triliun) per tahun. Ini adalah masalah bagus," jelas Suva dan Merchant.Baca juga:
Begini Trik Apple Redakan Polemik Baterai iPhone
Dengan berkurangnya beban pajak mereka, Apple berpotensi menjadi pemilik perusahaan baru. Di samping Netflix, Citi juga menganalisis perusahaan lain yang mungkin diakuisisi Apple, di antaranya Disney, Tesla, Electronic Arts, Activision, hingga Hulu.Baca juga:
Penjualan iPhone X Diramalkan Lesu, Bagaimana Komentar Apple?
Apple sejatinya punya layanan streaming sendiri di iTunes. Namun dalam beberapa waktu terakhir, mereka kesulitan untuk menjadi pemain besar di ranah tersebut. Pelanggan mereka pun tak sedikit yang beralih ke Netflix, Amazon, atau Hulu untuk mendapatkan show dan film favorit mereka.