Technologue.id, Jakarta - Dalam sepuluh tahun terakhir, Apple mengklaim bahwa iPhone besutannya merupakan perangkat paling aman yang di pasaran. Dimana lebih dari dua miliar data pengguna senantiasa terjaga keamanannya.
Namun para peneliti keamanan menganggap hal itu hanyalah bualan semata. Mereka menilai mustahil bagi Apple untuk selalu menjaga keamanan data tiap penggunanya.
Baca Juga:
Apple Blokir Update Ribuan Game Seluler di App Store China
Untuk membuktikan klaim tersebut, Apple membagikan perangkat iPhone khusus bernama "hacker friendly" kepada para peneliti untuk membantu Apple menemukan bug, dilansir dari TechCrunch pada Jumat (24/7/2020).
Ponsel khusus ini dilengkapi dengan akses SSH dan root shell yang belum pernah diberikan sebelumnya hingga ke inti perangkat agar para peneliti lebih mudah untuk menemukan celah keamanan. Selain itu, Apple juga memberikan debugging tools untuk para peneliti melancarkan kode perintah.
Baca Juga:
Apple Segera Produksi MacBook Berbasis ARM?
Tidak sembarang peneliti berkesempatan mendapat perangkat iPhone spesial ini. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain harus memiliki akun Apple Developer Program dan juga memiliki rekam jejak yang baik dalam menemukan bug di dalam sistem operasi.
Program pencarian celah keamanan sendiri bukanlah barang baru bagi Apple. Perusahaan memang telah lama mengadakan program bug bounty yang menawarkan hadiah senilai US$ 1 juta atau sekitar Rp 14,6 miliar serta bonus hingga 50 persen bagi mereka yang berhasil menemukan kerentanan paling serius dalam sistem.