Technologue.id, Jakarta - Apple saat ini menjual Vision Pro di Amerika Serikat (AS). Headset augmented reality tersebut akan dijual di negara-negara lainnya di luar AS.
Kode yang ditemukan dalam visionOS tampaknya mengungkapkan di negara mana headset Vision Pro buatan Apple akan diluncurkan berikutnya. Kode tersebut terkait dengan dukungan keyboard untuk bahasa lain seperti Cantonese (Traditional), Chinese (Simplified), English (Australia), English (Canada), English (Japan), English (Singapore), English (UK), French (Canada), French (France), German (Germany), Japanese dan Korean.
Apple meluncurkan headset realitas campuran Vision Pro seharga USD3.499 pada 2023 dan mulai mengirimkannya pada awal bulan lalu. Namun hingga saat ini perangkat tersebut hanya tersedia di AS.
Analis Apple terkemuka Ming-Chi Kuo mengklaim hal ini disebabkan terbatasnya pasokan headset Vision Pro, serta keinginan raksasa teknologi tersebut untuk memastikan kelancaran peluncuran perangkat.
Apple tentu ingin memastikan produknya bisa diterima oleh pasar. Vision Pro memerlukan perhatian lebih dari staf toko karena headset harus dipasang dengan benar dan diperlihatkan dengan benar kepada pelanggan yang pertama kali menggunakan komputer berbasis wajah.
Baca Juga:
Apple Izinkan Pengguna Download Aplikasi iPhone dari Situs Developer
Dalam artikel Bloomberg Juli lalu, keterangan rahasia Apple yang andal, Mark Gurman, melaporkan bahwa para insinyur Apple sedang berupaya melokalisasi Vision Pro untuk Prancis, Jerman, Australia, Tiongkok, Hong Kong, Jepang, dan Korea. Laporan yang sama menyatakan bahwa Apple akan menawarkan headsetnya di pasar lain “pada akhir tahun 2024,” dan menyebutkan Inggris dan Kanada sebagai “dua pasar internasional pertamanya, bersama dengan Asia dan Eropa segera setelahnya".