Technologue.id, Jakarta - Tiki, aplikasi video bentuk pendek, akan berhenti beroperasi di India pada 27 Juni.
Tambahan terbaru dari daftar bisnis yang terus bertambah yang tersendat dalam upaya mereka untuk menguangkan kekosongan yang diciptakan oleh larangan New Delhi terhadap TikTok di pasar Asia Selatan.
Tiki Menutup Operasionalnya di India
Dalam sebuah pengumuman resmi, Tiki menyatakan bahwa mereka dengan menyesal harus memberitahu pengguna bahwa mereka akan menutup operasionalnya di India.
Pada tanggal 27 Juni 2023, mulai pukul 23.59 waktu India, semua fungsi dan layanan Tiki akan dihentikan.
Baca Juga:
YouTube Stories Akan Ditutup: Transformasi Konten Video Pendek
Kejutan Kehancuran Tiki
Kehancuran Tiki, aplikasi video pendek yang menampilkan konten orisinal dan berfokus pada lokal, mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, Tiki masih mempertahankan sekitar 35 juta pengguna aktif bulanan di India, yang merupakan satu-satunya pasar operasionalnya.
Data dari Sensor Tower, yang dibagikan oleh eksekutif industri, menunjukkan angka tersebut.
Asal-Usul dan Pendanaan Tiki
Tiki, yang berkantor pusat di Singapura, diluncurkan di India segera setelah New Delhi melarang TikTok.
Meskipun aplikasi ini dimiliki oleh entitas bernama Dol Technologies, asal-usul dan pendanaannya masih menjadi misteri.
Tiki adalah anak perusahaan lepas dari salah satu aplikasi video China yang dihentikan oleh New Delhi pada pertengahan tahun 2020.
Tantangan Industri Teknologi dan Penutupan Perusahaan Rintisan
Sebuah postingan di akun media sosial Tiki menyatakan, "Tantangan baru-baru ini yang dihadapi oleh industri teknologi telah menyebabkan penutupan banyak perusahaan rintisan.
Meski merupakan startup kecil yang beroperasi di Singapura dan India, Tiki selalu menjadi tempat bagi talenta-talenta sejati." Tulisan tersebut ditandatangani oleh 'Tim Tiki.'
Baca Juga:
TikTok Meluncurkan Fitur Stiker Video Animasi untuk Pesan Langsung
Konsolidasi Pasar Video Pendek di India
Keputusan penutupan Tiki datang pada saat pasar video pendek India mengalami konsolidasi dan keluar yang cepat.
Times Internet menjual bisnis video pendek MX Player ke ShareChat tahun lalu, sementara Xiaomi menutup penawaran aplikasi video pendeknya, Zili, awal bulan ini di negara tersebut.
Kesimpulan
Dengan berhentinya operasional Tiki di India, pasar video pendek di negara tersebut semakin mengalami perubahan dan tantangan.
Tiki harus mengakhiri kehadirannya meskipun masih memiliki jutaan pengguna aktif bulanan.
Tantangan industri teknologi yang dihadapi oleh banyak perusahaan rintisan semakin mempengaruhi ekosistem bisnis di India.