Technologue.id, Jakarta - Selama pandemi Covid 19, Pedagang Grosir dan Eceran FMCG (Fast Moving Consumer Goods) menjadi salah satu yang terdampak akibat adanya pembatasan social, hal ini menimbulkan kendala terhadap suplai produk-produk FMCG yang kebanyakan produk-produknya merupakan bahan pokok yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat.
Menjawab hal itu, GudangAda hadir sebagai perusahaan startup di bidang aplikasi jual beli online bagi pedagang grosir dan eceran FMCG B2B Indonesia. GudangAda menjadi solusi bagi para pedagang tradisional FMCG di era digital.
“Di masa pandemi ini, GudangAda juga hadir sebagai solusi atas kendala rantai pasok FMCG akibat pandemi Covid-19 yang membantu menjaga ketersediaan produk FMCG untuk pemenuhan produk kebutuhan masyarakat sehari-hari dan lebih lanjut membantu para pedagang terdampak karena terbatasnya suplai akibat pembatasan fisik, sehingga dengan menggunakan GudangAda bisnis mereka tetap terjaga selama pandemi,” ujar Stevensang, Pendiri GudangAda dalam diskusi virtual Rabu (12/8).
Banyak kendala yang dihadapi pedagang grosir dan eceran. Antara lain, biaya logistik yang tinggi dan kesulitan mendapatkan barang, terutama akibat pandemi Covid 19 yang terjadi. Dengan demikian, penting untuk memastikan pemenuhan suplai sampai ke warung-warung, sehingga masyarakat tidak kesulitan dalam mengakses barang dan dapat mencegah pelonjakan harga.
Stevensang pun menjelaskan tujuan didirikannya GudangAda ialah menyediakan wadah bagi para pedagang tradisional FMCG untuk dapat bersaing di era digitalisasi. “Kami memiliki visi dan misi mendukung dan memberdayakan para pedagang tradisional FMCG agar dapat bertahan dan bahkan berkembang di masa pandemi ini dengan menyediakan solusi bisnis berbasis teknologi dengan prinsip Faster, Cheaper, Smarter, Bigger,” jelas Stevensang.