Technologue.id, Jakarta – “Berdasarkan hasil studi kami, Indonesia adalah negara yang memiliki potensi berkembang terbesar di Asia Tenggara." Penjelasan Johnny Li, VP Cheetah Mobile, itu cukup mencerminkan bagaimana suburnya industri digital Tanah Air saat ini di beragam sektor, dari e-commerce sampai layanan lain seperti transportasi online. Di sini, sudah ada tiga pemain besar di sektor tersebut: Go-Jek, Grab, dan Uber. Kira-kira, mana yang paling disukai masyarakat Tanah Air dari ketiganya?
Baca juga:
Ini Prestasi Grab yang Belum Bisa Disamai Go-Jek
Berdasarkan analisis Cheetah Data berdasarkan penetrasi aktif mingguan (Weekly Active Penetration), Go-Jek adalah yang paling unggul di pasar ini. Penetrasi aktif mingguan mereka mencapai 6,61 persen. Salah satu startup unicorn lokal itu berhasil mengalahkan Grab dan Uber yang harus puas berada di posisi kedua dan ketiga dengan penetrasi aktif mingguan 6,44 persen dan 1,70 persen.Baca juga:
Go-Jek: Ojek Bule Bukan Mitra Kami!
Data yang dihimpun oleh divisi big data baru Cheetah Mobile ini didapat lewat membagi jumlah pengguna aktif mingguan suatu app dengan jumlah total pengguna aktif mingguan Android di Indonesia. Hasilnya itulah yang disebut dengan penetrasi aktif mingguan. Namun, bisa jadi klasemen ini hanya bersifat sementara. Soalnya, Grab di awal Oktober ini berhasil membuktikan diri sebagai startup transpotasi on-demand pertama yang menyediakan layanan dari Aceh hingga Papua. Kalau dibandingkan dengan Go-Jek pun wilayah operasi Grab di Indonesia lebih banyak, yakni 75 kota berbanding 50 kota. Sementara Uber juga masih coba untuk menggeliat di sini walau tak terlalu kentara terlihat.Baca juga:
Ini Masalah Dasar Industri E-Commerce Indonesia Menurut Co-Founder Alibaba
Menarik untuk mengikuti update soal penetrasi aplikasi ridesharing ini tahun depan karena masing-masing pemain tak mau kalah dan tetap memilih untuk berinovasi. Anda sendiri, lebih condong menjadi pelanggan aplikasi transportasi online yang mana?