Technologue.id, Jakarta - Telkomsel telah melangsungkan uji coba dan demonstrasi implementasi use case 5G Robotic Telesurgery (bedah robotik jarak jauh) pertama di Indonesia.
Robotic Telesurgery sendiri merupakan salah satu use case inovatif pemanfaatan teknologi jaringan 5G yang didukung solusi jaringan dan layanan terdepan dari Telkomsel, yang memungkinkan dokter bedah untuk melakukan tindakan operasi terhadap pasien secara jarak jauh dan real-time.
Uji coba dan demonstrasi use case 5G Robotic Telesurgery ini merupakan hasil kolaborasi oleh Telkomsel Enterprise bersama Kementerian Kesehatan, dengan rumah sakit pilot project untuk telesurgery RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Masa persiapannya telah berlangsung sejak Februari 2023.
Baca Juga:
Ultah Ke-28, Telkomsel Terus Perkuat Inklusi Ekosistem Digital
Direktur Perencanaan dan Transformasi Telkomsel Wong Soon Nam mengatakan, Telkomsel mengambil peran terdepan untuk mengimplementasikan misi perusahaan dalam menghadirkan layanan dan solusi digital mobile yang melebihi ekspektasi para pengguna serta mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.
"Kali ini, kami mendukung agenda Kementerian Kesehatan RI dengan melakukan uji coba dan demonstrasi pemanfaatan use case 5G Robotic Telesurgery pertama di Indonesia bersama RSUP Dr. Hasan Sadikin dan RSUP Dr. Sardjito," ucapnya.
Dalam skenario penerapan teknologi Robotic Telesurgery secara real-time, dibutuhkan kapasitas bandwidth besar dan latensi rendah pada fungsi data controlling, intra-abdominal real image transfer, dan video communication. Dalam uji coba dan demonstrasi yang dilakukan, pihak dokter berada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan pasien berada di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Di kedua lokasi rumah sakit pilot project tersebut, Telkomsel menghadirkan infrastruktur jaringan 5G yang andal dan teruji dengan latensi rendah sekaligus infrastruktur jaringan optik khusus dengan sambungan point-to-point dan kapabilitas multicast.
Hal ini untuk mengakomodasi Robotic Telesurgery yang memiliki tingkat presisi visual yang tinggi, aksesibilitas instrumen jarak jauh yang ergonomis, dan pengurangan risiko komplikasi saat melakukan tindakan operasi maupun pemulihan.
Baca Juga:
Strategi Telkomsel Perkuat Bisnis Digital Tahun Depan
Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono menjelaskan bahwa teknologi telerobotic surgery tidak hanya menguntungkan untuk mengisi kekurangan dokter spesialis bedah, tetapi juga menghilangkan hambatan geografis dan hambatan jarak sehingga dapat membantu para dokter bedah dan pasien di daerah terpencil agar dapat memiliki akses ke prosedur bedah terbaru.
"Teknologi ini juga menghasilkan layanan bedah yang berkualitas tinggi, memperkecil komplikasi pasca pembedahan, menurunkan beban keuangan, dan perjalanan jarak jauh yang seringkali berisiko. Dengan akurasi dan manuver bedah yang lebih baik, teknologi ini akan meningkatkan layanan dokter spesialis menjadi lebih efektif dan efisien," tutur Prof Dante.
Kehadiran konektivitas broadband Telkomsel, baik konektivitas 4G maupun 5G, memungkinkan pengembangan lebih lanjut terhadap implementasi use case teknologi digital berikutnya di lingkungan rumah sakit, termasuk evolusi proses bedah menggunakan teknologi robotik yang diinisiasi Kemenkes RI.
Telkomsel melalui Telkomsel Enterprise membentuk pengalaman layanan kesehatan digital yang terintegrasi dan mengakselerasi transformasi digital pada serangkaian kegiatan pelayanan medis, mulai dari tahapan preliminary analysis, diagnostic, treatment, sampai dengan recovery.