Technologue.id, Jakarta – Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO), akan menggelar ajang “AMVESINDO Pitching Days 2021” mulai Maret hingga April tahun ini. Ajang tersebut diharapkan dapat mempertemukan inovator lokal dengan investor dari berbagai skala, sektor bisnis, dan domisili.
Tak dapat dipungkiri, saat ini mayoritas startup masih berdomisili di Pulau Jawa, khususnya Jabodetabek. Padahal, banyak inovator lokal dengan ide-ide dan inovasi yang menarik, seperti startup teknologi akultur E-Fishery asal Jawa Barat, layanan kesehatan mental ondemand Riliv asal Surabaya, dan aplikasi pengelolaan sampah Gringgo asal Bali.
Baca Juga:
Peluas Cakupan Pengguna, Startup Asal Yogyakarta “Titipku” Buka Kantor di Jakarta
“Minimnya network ke investor memang masih jadi masalah utama yang dihadapi startup daerah. Kami berharap semakin banyak startup daerah yang berani pitching (presentasi) seperti startup di kota-kota besar. Semakin tinggi jam terbang lewat ikut kompetisi, demo, workshop, inkubator, maka akan semakin mempertajam pemahaman startup dengan bisnis mereka sendiri. Untuk itu, sebagai asosiasi, AMVESINDO memfasilitasi baik startup dan PMV agar saling menemukan dan sama-sama berkembang,” ungkap William Gozali, Wakil Ketua I AMVESINDO, dalam siaran persnya, Selasa (16/03/2021).
Start-up daerah sebenarnya sudah mulai terbentuk dengan hadirnya Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD). Sayangnya, perhatian terhadap PMVD dan start-up di wilayah ini juga masih kurang dibandingkan di kota-kota besar.
“Hampir 90% PMVD masih terbiasa dengan pembiayaan produktif yang disalurkan ke sektor riil. Salah satu penyebabnya adalah masih kurangnya eksplorasi dan keberanian bermain pada sektor lain yang lebih beragam. Lewat ajang ini kami harapkan, PMVD bisa mulai memperluas portofolio investasi dengan menggarap sektor lain seperti sektor ekonomi kreatif atau teknologi dari para inovator di daerah,” ungkap Rimawan Yasin, Ketua Bidang Keanggotaan AMVESINDO.
Baca Juga:
MDI Ventures dan Finch Capital Siap Kucurkan Dana Awal untuk Startup Teknologi di Indonesia
Selain mendapatkan pendanaan, startup lokal juga rentan terhadap tantangan keberlangsungan bisnis karena minimnya sistem pendukung untuk pengembangan bisnisnya.
“Tahap awal adalah tahap yang krusial bagi startup, karena di tahap ini, startup tidak hanya membutuhkan dana untuk pengembangan produk dan set up sistem saja, namun juga butuh peran mentoring dari investor, bagaimana menerapkan mitigasi risiko dan menentukan strategi revenue yang tepat. Sayang sekali apabila ide-ide produk atau bisnis yang menarik tidak mampu bertahan karena founders mengambil langkah yang tidak tepat” ujar William
Dengan berpegang pada semangat toleransi, acara ini memberikan kesempatan bagi investor lokal dan start-up untuk berkumpul, dan menemukan inovator terbaik tidak hanya di kota besar tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia.